JAKARTA. PT ABM Investama Tbk (ABMM) menargetkan, pekerjaan infrastruktur tambang batubara di Aceh rampung pada semester kedua tahun 2013. ABM melalui anak usahanya telah mengalokasikan US$ 125 juta untuk proyek ini. Selain itu, pada semester kedua 2013 nanti, perseroan juga menargetkan tambang ini siap untuk memulai produksi secara komersial."Tentu saja besaran produksi ditetapkan berdasarkan kontrak yang kami dapatkan dari kustomer kita baik dari luar negeri seperti India, China maupun dalam negeri,” jelas Andi Djajanegara Direktur Utama PT ABM Investama Tbk (ABMM), Rabu (28/11). Dia menjelaskan, pembangunan infrastruktur Aceh yang berlokasi di Kabupaten Nagan Raya dan Kabupaten Aceh Barat di bawah anak usaha PT Media Djaya Bersama (MDB) tersebut akan mempermudah proses distribusi batubara dari tambang ke pelabuhan (pit to port) yang langsung berhubungan dengan Samudra Hindia. Catatan saja, tambang batu bara ini berdiri diatas lahan seluas 4.629 hektare (ha) dengan cadangan batubara sebanyak 169 juta ton. Menurutnya, keunggulan tambang di Aceh adalah lokasi tambang yang terletak relatif dekat dengan pantai/pelabuhan yakni hanya berjarak 12 kilometer. Untuk mendukung kegiatan operasional dalam proyek batubara Aceh tersebut, ABM melalui anak usahanya membangun infrastruktur seperti jalan angkut utama, kapal loader, stockpile, kantor, bengkel dan fasilitas pendukung lainnya untuk memulai produksi. Asal tahu saja, per September 2012, ABMM telah menghabiskan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 231 juta. Angka ini setara dengan 92% dari total alokasi capex perseroan tahun 2012 sebesar US$ 252 juta. "Capex tersebut digunakan untuk investasi jangka panjang yang akan memperkuat bisnis ABM dalam 5 tahun ke depan," imbuh Andi. Dia melanjutkan, belanja capex terbesar dipergunakan untuk segmen tambang yang diharapkan dapat tumbuh dan siap untuk menjawab naiknya permintaan global seiring dengan pulihnya pasar batubara dalam beberapa tahun mendatang. Hingga bulan Oktober 2012, ABM telah menyelesaikan 33% pengerjaan infrastruktur di Aceh.“Kami fokus pada pengembangan dan pertumbuhan usaha Perseroan. Sehingga ketika pasar komoditi khususnya batubara kembali pulih, kami telah mempunyai landasan yang lebih solid untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis Perseroan di tahun-tahun mendatang,” kata Andi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tambang ABMM di Aceh siap beroperasi pada 2013
JAKARTA. PT ABM Investama Tbk (ABMM) menargetkan, pekerjaan infrastruktur tambang batubara di Aceh rampung pada semester kedua tahun 2013. ABM melalui anak usahanya telah mengalokasikan US$ 125 juta untuk proyek ini. Selain itu, pada semester kedua 2013 nanti, perseroan juga menargetkan tambang ini siap untuk memulai produksi secara komersial."Tentu saja besaran produksi ditetapkan berdasarkan kontrak yang kami dapatkan dari kustomer kita baik dari luar negeri seperti India, China maupun dalam negeri,” jelas Andi Djajanegara Direktur Utama PT ABM Investama Tbk (ABMM), Rabu (28/11). Dia menjelaskan, pembangunan infrastruktur Aceh yang berlokasi di Kabupaten Nagan Raya dan Kabupaten Aceh Barat di bawah anak usaha PT Media Djaya Bersama (MDB) tersebut akan mempermudah proses distribusi batubara dari tambang ke pelabuhan (pit to port) yang langsung berhubungan dengan Samudra Hindia. Catatan saja, tambang batu bara ini berdiri diatas lahan seluas 4.629 hektare (ha) dengan cadangan batubara sebanyak 169 juta ton. Menurutnya, keunggulan tambang di Aceh adalah lokasi tambang yang terletak relatif dekat dengan pantai/pelabuhan yakni hanya berjarak 12 kilometer. Untuk mendukung kegiatan operasional dalam proyek batubara Aceh tersebut, ABM melalui anak usahanya membangun infrastruktur seperti jalan angkut utama, kapal loader, stockpile, kantor, bengkel dan fasilitas pendukung lainnya untuk memulai produksi. Asal tahu saja, per September 2012, ABMM telah menghabiskan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 231 juta. Angka ini setara dengan 92% dari total alokasi capex perseroan tahun 2012 sebesar US$ 252 juta. "Capex tersebut digunakan untuk investasi jangka panjang yang akan memperkuat bisnis ABM dalam 5 tahun ke depan," imbuh Andi. Dia melanjutkan, belanja capex terbesar dipergunakan untuk segmen tambang yang diharapkan dapat tumbuh dan siap untuk menjawab naiknya permintaan global seiring dengan pulihnya pasar batubara dalam beberapa tahun mendatang. Hingga bulan Oktober 2012, ABM telah menyelesaikan 33% pengerjaan infrastruktur di Aceh.“Kami fokus pada pengembangan dan pertumbuhan usaha Perseroan. Sehingga ketika pasar komoditi khususnya batubara kembali pulih, kami telah mempunyai landasan yang lebih solid untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis Perseroan di tahun-tahun mendatang,” kata Andi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News