Tambang Bumi Resources Minerals (BRMS) di Palu bersiap memproduksi emas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada paruh kedua tahun ini PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) berusaha melakukan plant commissioning dan percobaan produksi untuk tambang emas di Palu.

BRMS menargetkan bisa memulai produksi tambang emas yang berada di Palu, Sulawesi Tengah tersebut pada kuartal empat tahun ini.

Adapun target awal produksi pada tahun ini sebesar 100.000 ton per tahun. Jumlah tersebut nantinya bakal meningkat 80% menjadi 180.000 ton per tahun di 2020 nanti dengan umur tambang selama 7 tahun.


Baca Juga: Bumi Resources (BUMI) belum berencana revisi target produksi

Direktur sekaligus Investor Relations BRMS Herwin Hidayat menyampaikan estimasi belanja modal untuk proyek Palu produksi awal melalui surface mining activity sekitar US$ 10 juta hingga US$ 15 juta.

Ia melanjutkan, produksi emas dari Palu ini juga menjadi strategi perusahaan untuk meningkatkan pendapatan. Jika melihat laporan keuangan semester pertama tahun ini BRMS mencatatkan pendapatan bersih sebesar US$ 2,96 juta. Nilai tersebut menlonjak 258,85% dari periode sama tahun lalu sebesar US$ 825.000.

BRMS juga sudah mulai mencatatkan laba US$ 932.697, padahal pada semester 1 2018 masih mencatatkan rugi bersih US$ 10,72 juta.

Selain itu, BRMS pun sedang melanjutkan proses konstruksi fasilitas produksi tambang seng di Dairi. "Dana untuk di Dairi yang tengah didiskusikan dengan NFC China sebagai majority partner dan EPC contractor sekitar US$ 350 juta hingga US$ 400 juta. Jumlah belanja modal ini masih difinalisasikan lebih lanjut dan sumber pendanaannya dari project financing," kata Herwin kepada Kontan.co.id, Jumat (20/9).

Baca Juga: Darma Henwa (DEWA) Yakin Mencapai Target Produksi 17 Juta Ton Sepanjang Tahun Ini

Ia menambahkan untuk proyek tambang seng dan timah hitam di Dairi, Sumatra Utara direncanakan mulai produksi pada 2022 dengan harapan volume produksi ditahun pertama sekitar 200.000 ton bijih. Selanjutnya di tahun kedua akan meningkat menjadi 500.000 ton bijih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat