Tambang emas Doup milik J Resources (PSAB) bakal commissioning di kuartal IV 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) terus mengawal proyek pengembangan tambang emas Doup di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. PSAB menargetkan, proyek tambang emas tersebut akan bisa mulai commissioning pada kuartal IV tahun depan.

Direktur Utama PT J Resources Asia Pasifik Edi Permadi menyampaikan, perkembangan penyelesaian proyek tambang emas Doup sejauh ini telah berjalan dengan cukup memuaskan. Ia menuturkan, pada Oktober 2020 lalu, PSAB telah menandatangani kontrak soal detail desain engineering untuk pengerjaan proyek tambang Doup dengan pihak SGS Bateman.

Untuk memenuhi kebutuhan energi, PSAB juga telah menandatangani perjanjian power supply agreement dengan pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada bulan Oktober 2020.


Baca Juga: J Resources (PSAB) menerbitkan surat utang dengan bunga tinggi

Di sisi lain, PSAB juga  sudah menunjuk kontraktor untuk melakukan pengerjaan pekerjaan tanah atawa earthwork pada November 2020 lalu. Kalau tidak ada aral melintang, pengiriman alat-alat earthwork akan dilakukan ke lokasi tambang pada Desember 2020 ini. Tidak lupa, peralatan dan mesin lainnya yang sekiranya perlu dipesan jauh-jauh hari (long lead) rencananya juga akan dipesan pada Desember 2020 ini.

Di saat yang sama, pengkajian soal pembuangan akhir alias landfill tambang juga terus dilakukan oleh PT LAPI ITB.

“Jadi progres yang ada di Doup ini cukup signifikan, dan kita cukup bangga dengan milestone yang  sudah kita lakukan di Doup,” ujar Edi dalam paparan publik yanng disiarkan secara virtual, Selasa (8/12).

Hadir di acara yang sama, Direktur  J Resources Asia Pasifik Sanjaya Yang memproyeksikan, tambang emas Doup memiliki skala produksi di kisaran 50.000 - 80.000 ounce emas per tahun dengan masa hidup tambang selama 10-15 tahun terhitung sejak commissioning.

Menurut Sanjaya, penyelesaian proyek tambang emas Doup ditaksir memiliki total nilai investasi sekitar  US$ 136 juta. Realisasinya akan disesuaikan berdasarkan perkembangan penyelesaian yang ada.

Selanjutnya: China borong batubara dari Indonesia, saham emiten batubara makin membara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat