KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Entitas Grup Astra, PT United Tractors Tbk (
UNTR) mulai menggenjot segmen tambang emas. Salah satunya dengan mempersiapkan tambang emas di Sumbawa untuk beroperasi pada 2023. Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis mengatakan tambang emas UNTR di Sumbawa sudah agak siap untuk beroperasi, saat ini pihaknya tengah fokus untuk melakukan pembangunan. "Sekarang lagi fokus pembangunan infrastruktur. Produksi akan dimulai tahun depan. Kontribusinya akan berdampak pada kinerja 2024," ucapnya saat ditemui Kontan akhir pekan lalu.
Sekadar mengingatkan, UNTR melalui anak usahanya, PT Pamapersada Nusantara mengakuisisi 75,5% saham PT Sumbawa Jutaraya (SJR), perusahaan eksplorasi pertambangan emas di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 2015 lalu.
Baca Juga: Genjot Fasilitas Tambang Emas, United Tractors (UNTR) Siapkan Capex US$ 190 Juta Sarah bilang produk emas SJR akan lebih rendah jika dibandingkan dengan tambang emas Martabe, Tapanuli. Diperkirakan tambang emas di Sumbawa bisa memproduksi sekitar 60.000 ons per tahunnya. "Kalau dibandingkan dengan Martabe, produksinya tidak sebesar itu. Kira-kira sekitar di level 60.000 ons per tahun, tentunya itu secara bertahap yang di Sumbawa," tuturnya. Selain itu, Sarah menjelaskan tambang emas Martabe milik UNTR yang dijalankan PT Agincourt Resources akan terus eksplorasi untuk memastikan kestabilan cadangan emas. Untuk tahun ini, UNTR mengalokasikan US$ 190 juta dari modal belanja atau
capital expenditure (capex) untuk mengembangkan segmen pertambangan emas. Terutama akan dipakai untuk pembangunan infrastruktur. "Tahun ini pekerjaan infrastrukturnya lebih besar, yang di Martabe kami sedang bangun
tailing storage facility," ucap Sarah.
Asal tahu saja, hingga Desember 2022, total penjualan dari tambang emas Martabe mencapai 286.000 ons. Realisasi turun 13% secara tahunan dari 330.000 ons di 2021. Penurunan itu disebabkan karena adanya penurunan kadar emas yang ditambang. Pendapatan bersih unit usaha pertambangan emas sampai dengan Desember 2022 turun sebesar 8% menjadi Rp 7,7 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari