SYDNEY. Pertumbuhan ekonomi Australia melambat di kuartal kedua. Penyebabnya adalah penurunan permintaan barang tambang dan perlambatan konsumsi dalam negerinya. Australia hanya tumbuh 3,7% selama April ke Juni 2012, turun dari angka pertumbuhan 4,3% pada periode sama setahun lalu. “Kita bergerak ke fase berisiko ekonomi Australia, dengan sektor tambang yang terlihat sedikit melambat,” kata Shane Oliver, Kepala Ekonom AMP Capital Investors.
Pertambangan memang menjadi penggerak utama ekonomi negeri Kanguru. Belakangan, pertumbuhan ekonomi India dan China yang makin pelan menggerus permintaan bahan tambang Australia. Kondisi diperburuk lagi dengan penurunan harga komoditas. Misalnya saja harga bijih besi yang sudah amblas 30% dalam dua bulan ini. Ujung-ujungnya, laba perusahaan tambang pun merosot. Dalam beberapa hari terakhir, dua perusahaan tambang terbesar Australia yakni BHP Biliton dan Fortescue Metal Group telah mengumumkan penundaan rencana pengembangan fasilitas mereka di sana. Konsumsi domestik jeblok