JAKARTA. Meskipun mengalami penurunan penjualan, laba PT Ancora Indonesia Resources Tbk (
OKAS) mengalami peningkatan signifikan. Ini merupakan sumbangsih dari geliat bisnis penyewaan alat pengeboran (
rig) dari anak usaha OKAS, PT Bormindo Nusantara. Hingga semester pertama tahun ini, perusahaan bahan peledak itu membukukan pendapatan sebesar US$ 94,43 juta. Angka ini turun 7,62% dari pendapatan semester I-2013 yang mencapai US$ 102,23 juta. Presiden Direktur OKAS Aulia Oemar mengatakan, turunnya pendapatan lantara terjadi penurunan pendapatan anak usaha OKAS, yakni PT Multi Nitrotama Kimia (MNK).
Penurunan terjadi karena menurunnya permintaan amonium nitrat untuk bahan peledak sebagai akibat melemahnya industri pertambangan terutama batubara yang saat ini tertekan harga yang lemah. Hingga semester I-2014, OKAS hanya memproduksi dan menjual amonium nitrat sebanyak 53.000 metrik ton. Meskipun pendapatan turun, pada periode yang sama tahun ini, perusahaan ini masih mampu membukukan kinerja laba. Perolehan laba OKAS hingga paruh pertama tahun ini mencapai US$ 516.165, angka ini naik 170,43% dari laba OKAS pada semester I- 2013 sebesar US$ 190.865. Secara umum, kata Aulia, kenaikan laba terjadi karena meningkatnya kinerja anak usaha yakni PT Bormindo Nusantara. Selama semester I 2014, Bormindo menyumbang US$ 28,32 juta atau 30% dari pendapatan OKAS. Sementara sekitar 60% pendapatan OKAS atau setara nomimal US$ 66,11 juta masih disumbang oleh Multi Nitrotama Kimia. Hingga semester I-2014 ini, OKAS memiliki total kontrak yang sudah di tangan sebesar Rp 1,5 triliun. Sekitar 12 kontrak merupakan kontrak yang carry over tahun 2013 lalu dengan nilai sebesar Rp 1 triliun. Sedangkan empat kontrak lagi dimenangkan tahun 2013 dan baru dijalankan dari Januari sampai Mei 2014 dengan nilai total Rp 500 miliar.
Tahun ini, kata Aulia, perusahaannya tidak mematok besaran target kontrak baru. "Kami hanya fokus mengelola dan menjaga kontrak yang sudah ada," jelas dia kepada KONTAN, Senin (11/8). Pada tahun 2014 ini, Ancora Indonesia Resources menargetkan pendapatan sebesar US$ 200 juta dan laba bersih sebesar US$ 1 juta. Ke depan, untuk mengatasi lesunya pasar bahan peledak dan jasa peledakan perusahaan mencoba mempertahankan volume produksi dan penjualan melalui peningkatan pelayanan secara menyeluruh termasuk pada jasa tambahan seperti blasting dan emulsi. Perusahaan ini juga akan melakukan efisiensi dengan cara mengurangi biaya transportasi dan distribusi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto