KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Auriga Nusantara menilai aktivitas tambang nikel di Raja Ampat tidak hanya merusak ekosistem laut, tetapi juga mengancam status geopark dan sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah. Peneliti Direktorat Tambang dan Energi Auriga Nusantara, Ki Bagus Hadikusumo mengungkapkan pada 2023 lebih dari 19.000 wisatawan berkunjung ke Raja Ampat. Namun saat ini pengunjung mulai berkurang drastis. “Banyak ditemukan pemutihan-pemutihan di sejumlah spot diving populer karena sedimen tambang. Kalau karena suhu air naik, pemutihan biasanya merata. Tapi kalau akibat tambang, dimulai dari pinggir karang lalu mati ke arah tengah,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (25/9/2025).
Tambang Nikel Ancam Sektor Pariwisata dan Ekonomi Raja Ampat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Auriga Nusantara menilai aktivitas tambang nikel di Raja Ampat tidak hanya merusak ekosistem laut, tetapi juga mengancam status geopark dan sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah. Peneliti Direktorat Tambang dan Energi Auriga Nusantara, Ki Bagus Hadikusumo mengungkapkan pada 2023 lebih dari 19.000 wisatawan berkunjung ke Raja Ampat. Namun saat ini pengunjung mulai berkurang drastis. “Banyak ditemukan pemutihan-pemutihan di sejumlah spot diving populer karena sedimen tambang. Kalau karena suhu air naik, pemutihan biasanya merata. Tapi kalau akibat tambang, dimulai dari pinggir karang lalu mati ke arah tengah,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (25/9/2025).
TAG: