Tampang semakin gaya, dompet semakin kaya



JAKARTA. Bagi penggemar olahraga sepakbola, memiliki kaus atawa jersey orisinal dari tim favoritnya tentu menjadi kebanggaan tersendiri. Apalagi, kalau jersey tersebut punya sejarah bagi tim favoritnya tadi.

Sudah begitu, jersey sepakbola bukan cuma sekadar barang koleksi, karena kaus ini bisa juga jadi sarana investasi. Harga sebuah jersey bisa naik berkali lipat dari harga semula, terutama kalau jersey tersebut terhitung langka.

Dengar saja cerita Septo Riza, salah seorang kolektor jersey. Ia membeli jersey tim Belanda yang digunakan pada Piala Dunia 1988. “Jangan kaget, saya beli jersey itu cuma sekitar Rp 200.000,” kenang dia.


Setelah sekitar sebulan menjadi pemilik jersey tersebut, rupanya ada orang lain yang tertarik dengan jersey tim negeri oranye tersebut. Singkat kata, Septo pun melepas jersey tersebut seharga Rp 3,4 juta.

Ashobru Dhia, kolektor jersey lainnya, juga mengamini kisah Septo. “Saya punya jersey Alan Shearer waktu masih main di Blackburn Rovers 94-95. Saya beli waktu harganya masih sekitar Rp 100.000-an, sekarang harganya bisa Rp 1 juta lebih,” ujar pria yang akrab disapa Dhia tersebut. Dhia membeli jersey mantan pemain bola tersebut sekitar tahun 1995–1996.

Galih Satrio, kolektor jersey lain, mengakui investasi di jersey sepakbola memberikan imbal hasil lumayan. “Untuk satu buah jersey, sejauh ini saya pernah untung sampai dengan Rp 1 juta,” kisah dia.

Septo bilang, waktu yang dibutuhkan sampai harga satu jersey naik memang tidak bisa dipastikan. Yang jelas, berdasarkan pengalamannya, ia selalu bisa melego jersey paling tidak 30% dari harga beli. “Saya sudah tahu harga pasaran, jadi biasanya saya baru mau ambil kalau orang lepas jersey itu paling enggak 30% di bawah harga pasar,” tandas dia.

strong>Memiliki nilai sejarah

Harga bisa naik tinggi, terutama, bila jersey tersebut pernah dipakai atau dimiliki langsung oleh seorang pemain sepakbola top. Ambil contoh, harga jersey Real Madrid milik David Beckham dibanderol sebesar £ 350 di ebay.co.uk.

Galih bercerita, bahkan pernah ada jersey yang dibanderol £ 15.000. “Jersey ini konon dikenakan langsung oleh legenda sepakbola Brasil, Roberto Rivelino, di Piala Dunia 1970,” ujar pria yang berprofesi sebagai arsitek ini.

Selain itu, harga jersey juga bisa meroket bila memiliki nilai sejarah. Galih mencontohkan jersey Inter Milan centenary away 2007–2008. Ini adalah jersey yang dibuat untuk memperingati 100 tahun usia klub tersebut. Harga jersey ini bisa mencapai Rp 1 juta lebih.

Contoh lainnya, jersey yang dikenakan Eric Cantona saat bertanding melawan Crystal Palace di tahun 1995. Jersey ini memiliki nilai tinggi lantaran saat itu Cantona membuat kontroversi dengan melakukan tendangan kungfu ke salah satu penonton. “Saya pernah menemukan jersey yang dipakai sewaktu peristiwa itu harganya Rp 7 juta saja,” kisah Dhia.

Dan, tentu saja, kalau suatu jersey sudah langka, harganya juga bakal melonjak. “Misalnya baju Manchester United yang lama, atau AC Milan dan Inter Milan sebelum tahun 2000, itu biasanya mahal,” imbuh Septo.

Kalau Anda tertarik mencoba membiakkan duit dari jersey sepakbola, Anda tidak perlu khawatir bakal kesulitan menguangkan jersey Anda. Pasar jersey di Indonesia sangat likuid. Maklumlah, jumlah penggemar sepakbola di Indonesia sangat banyak.

Tapi tentu saja, sebuah jersey baru bisa menjadi sarana investasi kalau jersey tersebut orisinal. Jersey original sendiri masih bisa dikelompokkan menjadi beberapa tipe.

Pertama, jersey match worn. Ini adalah jersey yang pernah digunakan seorang pemain dalam suatu pertandingan. Jadi jangan heran kalau kadangkala jersey ini terlihat bernoda dan berbau keringat.

Kedua, jersey match issue. Ini adalah jersey yang disiapkan bagi pemain untuk suatu pertandingan, tapi tidak digunakan. Kedua jenis jersey ini biasanya sudah dilengkapi nama dan patch, yakni label nama pertandingan yang ada di lengan.

Ketiga, match prepare. Sama seperti dua jenis jersey di atas, ini adalah jersey yang sudah disiapkan untuk pertandingan. Hanya saja, nama dan patch biasanya belum terpasang.

Keempat, player issue. Ini adalah jersey yang bentuk dan ukurannya dibuat persis dengan bentuk dan ukuran jersey seorang pemain.

Kelima, replika. Ini adalah jersey yang motifnya mirip dengan jersey pemain atau suatu tim, tapi dengan ukuran berbagai macam pilihan ukuran. Jersey jenis inilah yang biasanya banyak ditemukan di pasaran.

Keenam, jersey player to replica. Ini adalah jersey dengan spesifikasi gabungan antara replika dan player issue.

Ketujuh, supporter version. Ini adalah jersey yang biasanya dijual sebagai merchandise bagi pendukung suatu klub atau tim. Harganya juga lebih murah ketimbang jenis jersey lain.

Lalu, bagaimana cara mengenali suatu jersey orisinal atau tiruan? Salah satunya dengan cara mencocokkan nomor seri jersey di baju dengan di tag. Kalau nomor serinya sama, maka jersey tersebut asli.

Cara lainnya, coba masukkan nomor seri jersey tersebut ke situs pencari. Bila gambar dan keterangan jersey yang muncul sama dengan yang Anda pegang, bisa dipastikan jersey tersebut asli. “Tapi, hati-hati juga karena teknologi jersey tiruan saat ini sudah maju, mereka bisa meniru dengan sangat mirip,” sebut Galih.

Para kolektor menyebutkan, hal lain yang membedakan adalah hologram yang ada di tag baju. Di hologram ini tertulis merek produsen jersey. Baju tiruan biasanya tidak memiliki hologram tersebut. Anda bisa juga mengecek keaslian jersey dari kualitas kain.

Galih menyarankan, agar sukses berinvestasi di jersey, sebaiknya si pemain bergabung dengan komunitas penggemar jersey. Dus, dia bisa lebih memahami seluk-beluk jersey.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Harris Hadinata