KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Tanah Laut Tbk bersiap berubah haluan segmen bisnis. Hal tersebut lantaran perseroan telah mendapat persetujuan untuk melepas PT Pelayaran Indx Lines (PT PIL). Gracias Vitho Christo,
Finance, Accounting & Tax Manager PT Tanah Laut Tbk menyebutkan bahwa pelepasan PT PIL lantaran kasus pajak yang menghampiri. "Jadi akan ada perubahan sedikit dari perkapalan ke industri yang lain," ujarnya kepada kontan.co.id, Kamis (9/5). Untuk segmen bisnis lainnya tersebut, ia mengungkapkan akan fokus pada infrastruktur. Hanya saja, infrastruktur yang dimaksud merupakan persewaan gedung. Oleh sebab itu, dalam waktu dekat pihaknya juga akan menggelar kembali Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa terkait perubahan kegiatan usaha.
Tahun ini sendiri, emiten dengan kode saham INDX di Bursa Efek Indonesia (BEI) telah memulainya dengan membangun satu gedung, yakni Gedung HRH di daerah Lebak Bulus pada Febuari lalu. Diharapkan gedung tersebut dapat selesai pada Agustus ini. Gedung seluas 1.172 m2 nantinya akan digunakan untuk kantor perseroan dan sisanya akan disewakan. "Namun, untuk berapa spot yang disediakan kami belum tahu menunggu seberapa banyak permintaan dari luar," jelasnya. Terkait investasi atas pembangunan gedung tersebut, Vito merahasiakannya. Hanya saja, dari proyek itu perseroan berharap dapat menekan biaya administrasi perseroan. Sembari mengebut pembangunan tersebut, pihaknya juga telah membidik beberapa lokasi lain. Dengan begitu, ia tak menutup kemungkinan bisa membangun lebih dari satu gedung di tahun ini. Namun, untuk lokasinya ia masih belum berkenan mempublikasikannya. Selain fokus pada penyelesaian gedung, INDX juga akan terus berupaya mempercepat proses perizinan pelabuhan Tanjung Api-Api di Palembang. Ia berharap izin didapatkan pada tahun depan sehingga dalam jangka waktu 3-5 tahun ke depan proyek pelabuhan juga dapat berjalan. Ia mengungkapkan, untuk proses perizinan telah dilakukan sejak tiga tahun lalu. Namun, akibat pergantian gubernur dan
re-design yang dilakukan tahun ini kembali melakukan proses perizinan kembali dari awal. Untuk dana yang dibutuhkan terkait pengembangan pelabuhan tersebut, ia juga belum bisa memaparkannya. "Belum bisa, karena izin belum dapat. Kami baru bisa memastikan biayanya setelah izin selesai dan design sudah fix," tuturnya.
Dari proyek yang masih berjalan itu, tahun ini INDX masih akan mengandalkan pendapatan dari manajemen fee PT PIL. Ia menjelaskan, lantaran kontrak kapal panjang sehingga walaupun sudah disetujui untuk dilepas pihaknya tetap mendapatkan manajemen fee. Karenanya, tahun ini ia memproyeksikan pendapatan INDX akan kembali menurun dibandingkan capaian di tahun 2018. "Berbeda dengan tahun lalu kami mencatatkan pendapatan secara konsolidasian dari PT PIL, tetapi berhubung sudah dilepas maka hanya akan dapat dari manajemen fee saja," jelasnya. Dari pelepasan PT PIL sendiri, Vito tidak mengungkapkan nilai yang dibidik. Hanya saja, dari dana yang akan didapatkan dapat melunasi tunggakan-tunggakan yang ada. "Jadi proyeksinya nilainya akan sekitar itu," tutupnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Azis Husaini