KONTAN.CO.ID - BANJARBARU - Masyarakat Desa Tebing Siring, Kecamatan Bajuin Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan saat ini tengah mengembangkan hutan sosial dengan skema Hutan Kemasyarakatan (HKm). Dari 400 ha lahan yang sudah mendapat Izin Usaha Pemanfaatan (IUP), dua kelompok tani sudah menggarap lahan seluas 180 ha. Sejatinya, HKm ini mulai dikelola pada tahun 2012 melalui kegiatan produktivitas agroforestri yaitu penanaman pohon karet, kayu gaharu, pohon jengkol, padi, lombok, labu, jagung, dan pakan lebah, meski para petani belum mendapat IUP. Mahrus Aryadi, Ketua Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Hutan Pendidikan dan Pelatihan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) mengatakan, dari total 400 Ha lahan, ada sekitar 180 Ha lahan yang saat ini sedang dikembangkan,baik tanaman produksi maupun buah - buahan.
Tanam jengkol, sambil nunggu panen karet
KONTAN.CO.ID - BANJARBARU - Masyarakat Desa Tebing Siring, Kecamatan Bajuin Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan saat ini tengah mengembangkan hutan sosial dengan skema Hutan Kemasyarakatan (HKm). Dari 400 ha lahan yang sudah mendapat Izin Usaha Pemanfaatan (IUP), dua kelompok tani sudah menggarap lahan seluas 180 ha. Sejatinya, HKm ini mulai dikelola pada tahun 2012 melalui kegiatan produktivitas agroforestri yaitu penanaman pohon karet, kayu gaharu, pohon jengkol, padi, lombok, labu, jagung, dan pakan lebah, meski para petani belum mendapat IUP. Mahrus Aryadi, Ketua Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Hutan Pendidikan dan Pelatihan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) mengatakan, dari total 400 Ha lahan, ada sekitar 180 Ha lahan yang saat ini sedang dikembangkan,baik tanaman produksi maupun buah - buahan.