TanamDuit masih optimistis IHSG berpotensi menuju level 7.000 pada akhir tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham Indonesia sempat menunjukkan kinerja yang menjanjikan pada awal tahun ini. Sayangnya, dalam beberapa hari terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru masih betah berada di zona merah.

Dalam dua minggu terakhir, setelah sempat menyentuh level 6.356,19 pada Jumat (22/3), IHSG terus terkoreksi dan sudah berada di bawah level 6.000. Teranyar, pada Senin (5/4), IHSG kembali terkoreksi 0,68% ke level 5.970,29.

Walaupun IHSG terus berada dalam tekanan, Chief Economist TanamDuit Ferry Latuhihin justru meyakini saat ini merupakan kesempatan terbaik untuk masuk ke pasar saham.


Baca Juga: Asing tadah saham-saham ini saat IHSG terkoreksi 0,68% ke level 5.970, Senin (5/4)

Menurutnya, terkoreksinya IHSG juga dipicu oleh sentimen BPJS Ketenagakerjaan yang akan menjual aset saham dan reksadananya.

“Investor asing juga bahkan termakan isu BPJS ini sehingga semakin meyakinkan mereka untuk keluar terlebih dahulu, apalagi yield US Treasury masih cenderung naik. Tapi perlu diingat, sentimen BPJS ini sebenarnya tidak bersifat sistemik dan memberi dampak secara jangka panjang,” terang Ferry dalam paparan market outlook, Senin (5/4).

Ferry menjelaskan, secara makro, data-data ekonomi baik di global maupun di dalam negeri, trennya cenderung mulai mengalami perbaikan. Di satu sisi, laporan keuangan dari beberapa perusahaan yang sudah rilis juga menunjukkan sinyal pemulihan. Oleh karena itu, Ferry meyakini outlook pasar saham Indonesia masih baik.

Baca Juga: IHSG terkoreksi 0,68% ke 5.970, saham-saham ini banyak dilego asing, Senin (5/4)

Dus, ia pun meyakini saat ini jadi momen yang tepat bagi para investor kembali melirik aset berbasis saham karena secara valuasi harganya relatif murah. Walau demikian, Ferry juga tak menampik, dengan adanya sentimen BPJS, pergerakan IHSG ke depan masih berpotensi untuk sluggish.

“Dengan data-data makro yang sejauh ini masih inline dengan proyeksi, kami masih optimistis IHSG masih berpotensi untuk bergerak ke arah 7.000 pada akhir tahun nanti. Jadi ini time to buy, kami rekomendasi overweight ke reksadana saham, terlebih lagi bagi investor yang punya time horizon jangka panjang,” tutup Ferry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto