Jakarta. Alergi menjadi kondisi yang sering terjadi pada anak. Kebanyakan orangtua seringkali salah melihat kondisi alergi. Misalnya saat makan sesuatu atau anak mengalami gatal sering dianggap mengalami alergi. Padahal tidak semua masalah kulit disebabkan oleh alergi. Untuk itu, pahamilah gejala alergi pada anak seperti penjelasan dari Babycenter.com berikut ini. Pertama-tama, Anda perlu memahami apa itu alergi. Alergi sebenarnya merupakan bentuk reaksi kekebalan tubuh yang biasa disebut alergen.
Ketika alergen diganggu maka hal ini akan berdampak pada pilek, bersin, gatal, dan batuk. Bahkan, pada kondisi yang parah si kecil bisa mengalami kesulitan bernapas, pembengkakkan hingga mengancam kehidupan. Lalu, apa saja yang biasa dapat menjadi alergi? Obat-obatan, makanan, serangga, bulu, debu dan jamur menjadi contoh alergi yang umum terjadi pada anak. Anda perlu mencermati gejala alergi pada anak untuk mengetahui adakah hal-hal di rumah yang menyebabkan anak alergi. Banyak orangtua bahkan dokter salah mendiagnosis kondisi alergi pada anak ini. Orangtua perlu mencermati gejala pasti jika terjadi alergi. Gejala alergi biasanya dimulai dari pilek dan bersin. Biasanya pilek berlangsung 7 hingga 10 hari. Sementara alergi hanya terjadi sesaat saja. Alergi biasanya membuat hidung si kecil tersumbat beberapa saat dan hidungnya keluar cairan sama seperti orang pilek. Jika anak mengalami alergi, lendir yang keluar cenderung berwarna bening. Tidak seperti pilek pada umumnya yang berwarna kuning dan kehijauan. Gejala yang mirip pilek ini membuat banyak orang tidak memahami bahwa si kecil mengalami alergi. Selain mirip gejala pilek, biasanya alergi disertai mata gatal, merah dan berair. Orangtua juga bisa melihat kulit di bawah mata yang biasanya berwarna gelap seperti kebiruan dan ungu. Perubahan kulit juga biasa terjadi seperti muncul ruam yang menimbulkan gatal. Batuk kering juga menjadi gejala alergi pada anak.
Setelah memahami gejala alergi pada anak, orangtua juga perlu melihat kondisi rumah untuk mengetahui alergi yang dialami oleh si kecil. Kurangi debu, bulu hewan peliharaan dan faktor pemicu alergi. Rasa dingin dari AC atau kipas juga bisa menyebabkan alergi. Begitu pula dengan makanan, orantua bisa melihat reaksi anak saat mengonsumsi sesuatu. (Niken/tabloid Nakita) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto