Tanda-Tanda Anak Speech Delay yang Tidak Boleh Disepelekan



TANDA-TANDA ANAK SPEECH DELAY - Speech delay merupakan kondisi anak kesulitan untuk berbicara dengan tepat. Ini tanda-tanda speech delay yang tidak boleh Anda sepelekan.  

Speech delay adalah kondisi di mana anak mengalami kesulitan untuk memproduksi suara yang tepat untuk membentuk kata. 

Baca Juga: Tanda-Tanda Baby Blues yang Kerap Dialami Ibu Baru


Para orang tua perlu memahami ciri speech delay, seperti lebih sering menggunakan gerak tubuh dibandingkan dengan ucapan saat berkomunikasi, sehingga dapat memberikan pengobatan dan perawatan yang tepat untuk mendukung perkembangan anak. 

Pasalnya, beberapa masalah kesehatan bisa membuat anak mengalami speech delay. 

Untuk lebih jelasnya, ketahui ciri-ciri speech delay dan kapan perlu ke dokter berikut ini. 

Ciri-ciri anak speech delay 

Perkembangan kemampuan bicara anak berbeda-beda sesuai dengan usianya. 

Para orang tua perlu memahami tahapan perkembangan bicara anak sehingga dapat segera melakukan pemeriksaan medis yang diperlukan ketika anak mengalami terlambat bicara. 

Dilansir dari KidsHealth, ciri-ciri anak speech delay yang perlu diperhatikan, yakni: 

  • Saat berusia 12 bulan: tidak menggunakan gerak tubuh, seperti menunjuk dan melambai 
  • Saat berusia 18 bulan: lebih memilih menggunakan gerak tubuh daripada berbicara untuk berkomunikasi 
  • Saat berusia 18 bulan: mengalami kesulitan untuk menirukan suara 
  • Mengalami kesulitan untuk memahami pertanyaan verbal sederhana 
  • Saat berusia 2 tahun: hanya dapat menirukan suara atau tindakan dan tidak dapat memproduksi kata atau frasa sendiri secara spontan 
  • Saat berusia 2 tahun: hanya menggunakan beberapa kata atau suara secara berulang dan tidak dapat menggunakan bahasa lisan untuk berkomunikasi 
  • Saat berusia 2 tahun: tidak dapat mengikuti arahan sederhana 
  • Saat berusia 2 tahun: memiliki nada suara yang tidak biasa, seperti sengau atau serak 
Kemampuan bicara anak umumnya mulai berkembang saat berusia empat hingga enam bulan. 

Dilansir dari Healthline, pada usia ini, anak sudah bisa membuat bahasa bayi dan memahami hal-hal di sekitarnya dengan memberikan respons tertentu, seperti tertawa. 

Ketika anak tidak dapat memproduksi bahasa bayi atau suara apapun saat berusia dua tahun, kondisi ini bisa jadi merupakan gejala awal speech delay. 

Kapan perlu ke dokter? 

Anda perlu segera ke dokter untuk melakukan pemeriksaan secara medis ketika kemampuan bicara anak tidak mudah untuk dipahami untuk anak seusianya. 

Para orang tua dan pengasuh perlu memahami setidaknya 50 persen bahasa anak saat berusia dua tahun dan setidaknya 75 persen saat berusia tiga tahun. 

Ketika usianya sudah mencapai empat tahun, kemampuan bicara anak sudah mulai dapat dipahami seluruhnya, bahkan oleh orang-orang yang tidak mengenal anak. 

Anak perlu segera mendapatkan pemeriksaan secara medis karena speech delay bisa jadi merupakan gejala dari masalah kesehatan yang lebih serius. 

Beberapa penyebab speech delay yang perlu diwaspadai, seperti: 

  • Mengalami gangguan pada mulut, lidah, atau langit-langit mulut 
  • Mengalami gangguan bicara dan bahasa, seperti apraksia
  • Mengalami gangguan pendengaran 
  • Kurang mendapatkan stimulasi dari orang tua atau lingkungan sekitar 
  • Mengalami autism spectrum disorder atau autisme
  • Mengalami gangguan neurologis, seperti cerebral palsy atau lumpuh otak 
  • Mengalami disabilitas intelektual 
Dengan memahami ciri-ciri speech delay di atas, Anda bisa segera melakukan pemeriksaan yang diperlukan sehingga mengetahui penyebab speech delay pada anak. 

Pengobatan dan perawatan yang diperlukan akan diberikan sehingga kondisi yang dialami tidak bertambah serius.

Baca Juga: APPNIA Jelaskan Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk dan Solusi Penangannya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "8 Ciri-ciri Anak Speech Delay yang Perlu Diwaspadai", 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati