JAKARTA. Berproduksinya lapangan gas Tangguh mulai tahun depan membuat Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro menyarankan kepada pabrik pupuk yang membutuhkan gas untuk mendekat ke lapangan. Posisi pabrik yang lebih dekat dengan lapangan membuat harga gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG) Tangguh lebih murah bagi mereka. "Sebaiknya PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) ada pemikiran memindahkan pabrik pupuk di sana. Contoh, dulu kan prinsipnya Lapangan Arun di bangun supaya ada industri di sana. Arun ada pabrik PIM unit 1 dan 2. Lapangan Badak ada PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) unit 1 sampai 5. Makanya kita usulkan ke Departemen Perindustrian supaya di asses. Dari pengalaman Arun dan Badak, lebih efisien bangun pabrik pupuk di sekitar sumber gas," jelas Purnomo, Rabu (10/12) malam. Anjuran menteri Purnomo ini tidak hanya berlaku buat pabrik pupuk saja, tetapi juga industri lain yang membutuhkan gas sebagai bahan bakar utamanya. Menurutnya, dengan mendekat ke sumber gas maka pasokan gas akan lebih mudah dilakukan. Dalam hitungan Purnomo, biaya pembangunan receiving terminal LNG dan biaya angkutnya dari Tangguh lebih mahal di banding membangun kawasan industri di dekat Tangguh yaitu di Papua bagian Barat. Sementara terkait pengiriman pertama LNG Tangguh, Purnomo memastikan hal itu akan dilakukan pada April 2009. "Tadinya memang dijadwalkan Maret. Tapi, kita mau pastikan semua sistem berjalan baik, jadi commisioning atau uji coba dulu," ujar Purnomo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tangguh Siap Berproduksi, Menteri ESDM Anjurkan Relokasi Pabrik Pupuk
Oleh: Gentur Putro Jati
Kamis, 11 Desember 2008 09:14 WIB