Tangguh Train 3 Beroperasi, Ini Porsi Penjualan Gas untuk Domestik dan Luar Negeri



KONTAN.CO.ID - SORONG. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengemukakan hasil gas dari Tangguh Train 3 sebanyak 40% akan dipasok untuk kebutuhan domestik dan sisanya dijual ke luar negeri. 

Sebagai informasi, Proyek Strategis Nasional (PSN) ini baru saja beroperasi pada Jumat (24/11) di mana akan meningkatkan kapasitas produksi tahunan Tangguh LNG menjadi 11,4 juta ton per tahunnya. 

Proyek yang berlokasi di Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat ini dibangun dengan investasi sebesar US$ 4,83 miliar atau setara Rp 72,45 triliun. 


Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan penjualan gas dari Train 3 sebanyak 40% untuk domestik dan akan banyak dipasok ke PLN. 

Baca Juga: Kilang Gas Tangguh Train 3 di Teluk Bintuni Senilai Rp 72,45 Triliun Resmi Beroperasi

“Sisanya ke market internasional dan sudah ada offtaker-offtaker-nya,” ujarnya ditemui usai peresmian 26 penyalur BBM Satu Harga di Sorong, Jumat (24/11). 

Arifin menyatakan, sebelum suatu lapangan gas dibangun dan mendapatkan sumber pendanaan, proyek tersebut sudah harus mendapatkan kepastian perjanjian jual beli gas (PJBG). 

“PJBG ini menjadi komitmen KKKS mendapatkan sumber pendanaan,” jelasnya. 

Secara umum, penjualan gas nasional ke dalam negeri akan terus ditingkatkan. Arifin bilang, jika kebutuhannya banyak, tentu pemerintah akan memprioritaskan pemenuhan dalam negeri dari berbagai sumber lapangan gas yang ada. 

“(Penjualan) Gas tergantung kebutuhannya, itu fleksibel. Kalau butuhnya banyak kita prioritaskan ke dalam negeri. Sekarang gas lumayan ya ada tambah-tambah, misalnya ENI di North Ganal potensi cadangan gasnya lebih besar di Tangguh Train III,” kata Arifin. 

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Proyek Tangguh Train 3, Nilai Investasi Capai Rp 72,45 T

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan bahwa beroperasinya secara penuh Tangguh Train 3 akan meningkatkan produksi gas nasional dan memperkuat peran industri hulu migas di era transisi energi untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

"Tangguh Train 3 diharapkan bisa beroperasi kapasitas penuh di awal Desember sehingga semakin memperkuat neraca gas nasional dan mendukung kebutuhan domestik," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi