JAKARTA. Banjir di ruas Jalan Kalimalang, Jakarta Timur yang sempat menyebabkan kemacetan panjang pada Selasa (28/1/2014) sore hingga malam dipicu besarnya debit air di Kali Cipinang.Derasnya air dari Kali Cipinang membuat tanggul pasir di Jl Pusdiklat Depnaker, Makasar, Jakarta Timur, tak sanggup menahan debit yang tinggi. Aliran air meluber ke badan jalan hingga merendam setinggi 40 sentimeter.Juanda (40), warga RT 06/09 Makasar mengatakan, tanggul terbuat dari tumpukan karung berisi pasir tak mampu menahan debit air, kemudian terdorong hingga ke badan jalan. Posisi kali lebih tinggi dibanding badan jalan, dengan ketinggian beton sekitar 1 meter.Pada bagian tanggul, kata Juanda, ada yang berlubang dan ditutupi karung pasir, agar air tak mengalir ke badan jalan. Namun, karena debit air cukup tinggi, karung-karung pasir itu tergerus air.Selain meluber hingga ke jalan, lanjut Juanda, pemukiman warga turut tergenang. Khususnya di RW 05,06 dan 07 Kelurahan Makasar."Tanggul dari karung pasir ini memang dibuat untuk menahan debit air agar tak meluber ke jalan. Kejadian seperti ini juga sudah dua kali," ujar Juanda.Wakil Camat Makasar, Indra Anshor, mengatakan, air melimpas karena derasnya debit air Kali Cipinang. Kemudian tanggul beton yang ada ketinggiannya hanya satu meter, sementara air terus mengalir dari hulu dengan deras. Akibatnya, air terus meluber ke badan jalan."Di atas dan di balik tanggul beton kan memang dipasangi tanggul tambahan dari karung pasir. Namun, karena derasnya debit air, tanggul dari karung pasir itu yang bergeser. Akibatnya air meluber ke badan jalan," ujar Indra.Sementara itu, Kepala Seksi Pemeliharaan Saluran Air Sudin Pekerjaan Umum (PU) Tata Air Jakarta Timur, Sunarto menampik, itu adalah tanggul jebol. Sebab, tanggul utama yang terbuat dari beton masih berdiri kokoh. Menurutnya, tanggul tambahan terbuat dari karung berisi pasir itu yang bergeser karena tak mampu menahan debit air."Jadi bukannya tanggul jebol tapi hanya limpasan. Debit air Kali Cipinang sangat tinggi sehingga air meluber dan tanggul tambahan dari karung pasir itu bergeser. Kalau tanggul utama masih berdiri kokoh," jelasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tanggul Kali Cipinang jebol tak kuat menahan arus
JAKARTA. Banjir di ruas Jalan Kalimalang, Jakarta Timur yang sempat menyebabkan kemacetan panjang pada Selasa (28/1/2014) sore hingga malam dipicu besarnya debit air di Kali Cipinang.Derasnya air dari Kali Cipinang membuat tanggul pasir di Jl Pusdiklat Depnaker, Makasar, Jakarta Timur, tak sanggup menahan debit yang tinggi. Aliran air meluber ke badan jalan hingga merendam setinggi 40 sentimeter.Juanda (40), warga RT 06/09 Makasar mengatakan, tanggul terbuat dari tumpukan karung berisi pasir tak mampu menahan debit air, kemudian terdorong hingga ke badan jalan. Posisi kali lebih tinggi dibanding badan jalan, dengan ketinggian beton sekitar 1 meter.Pada bagian tanggul, kata Juanda, ada yang berlubang dan ditutupi karung pasir, agar air tak mengalir ke badan jalan. Namun, karena debit air cukup tinggi, karung-karung pasir itu tergerus air.Selain meluber hingga ke jalan, lanjut Juanda, pemukiman warga turut tergenang. Khususnya di RW 05,06 dan 07 Kelurahan Makasar."Tanggul dari karung pasir ini memang dibuat untuk menahan debit air agar tak meluber ke jalan. Kejadian seperti ini juga sudah dua kali," ujar Juanda.Wakil Camat Makasar, Indra Anshor, mengatakan, air melimpas karena derasnya debit air Kali Cipinang. Kemudian tanggul beton yang ada ketinggiannya hanya satu meter, sementara air terus mengalir dari hulu dengan deras. Akibatnya, air terus meluber ke badan jalan."Di atas dan di balik tanggul beton kan memang dipasangi tanggul tambahan dari karung pasir. Namun, karena derasnya debit air, tanggul dari karung pasir itu yang bergeser. Akibatnya air meluber ke badan jalan," ujar Indra.Sementara itu, Kepala Seksi Pemeliharaan Saluran Air Sudin Pekerjaan Umum (PU) Tata Air Jakarta Timur, Sunarto menampik, itu adalah tanggul jebol. Sebab, tanggul utama yang terbuat dari beton masih berdiri kokoh. Menurutnya, tanggul tambahan terbuat dari karung berisi pasir itu yang bergeser karena tak mampu menahan debit air."Jadi bukannya tanggul jebol tapi hanya limpasan. Debit air Kali Cipinang sangat tinggi sehingga air meluber dan tanggul tambahan dari karung pasir itu bergeser. Kalau tanggul utama masih berdiri kokoh," jelasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News