KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Puluhan penggemar yang sangat terpukul berkumpul di luar hotel di Palermo, Buenos Aires, untuk meratapi kepergian Liam Payne, mantan anggota One Direction, yang dikenal sebagai bagian dari soundtrack kehidupan remaja mereka. Kabar tragis tentang jatuhnya Payne dari balkon lantai tiga hotel Casa Sur pada Rabu malam membuat banyak orang merasa hancur dan tidak percaya.
Kejadian yang Mengguncang
Suasana di sekitar hotel dipenuhi dengan keheningan yang menyedihkan. Banyak penggemar berdiri dalam keadaan terkejut, beberapa saling menghibur, sementara yang lain hanya menatap fasad putih hotel tempat Payne terakhir kali berada.
Ketika berita kematian Payne menyebar, kerumunan penggemar, yang mencapai ratusan orang, mulai berkumpul di luar bangunan, sementara polisi mengamankan lokasi dan menutup jalan dari lalu lintas.
Baca Juga: Liam Payne, Mantan Anggota One Direction Meninggal Dunia Jatuh dari Balkon Hotel Para penyelidik yang mengenakan pakaian forensik tiba sekitar pukul 19.40 dan mulai merekam suasana di luar hotel. Para penggemar, banyak di antaranya dalam keadaan menangis, berkumpul dengan harapan mendapatkan lebih banyak informasi tentang idola mereka.
Kenangan Indah Bersama Liam Payne
Martina Belaustgui, seorang penggemar berusia 26 tahun, mengungkapkan perasaannya: “Saya merasa hancur. Ketika saya masih kecil, saya sering dibully di sekolah dan lagu-lagunya membantu saya. Saya sangat terpukul. Saya datang segera setelah mendengar berita ini.” Mariana Pinto, 25 tahun, juga berbagi kenangan indah: “Saya bertemu dengannya saat saya berusia 12 tahun. Dia sangat baik dan mencoba mengobrol dengan saya, tapi saya sangat malu dan tidak bisa mengatakan apa-apa. Saya sangat menyesal.” Berenice Desmond, 23 tahun, yang merupakan penggemar lama, menambahkan, “Saya sudah menjadi penggemar sejak kecil. Dia adalah bagian dari masa remaja saya. Saya akan tetap di sini selama berjam-jam.”
Tindakan Polisi dan Penghormatan Penggemar
Sekitar pukul 20.00, lebih banyak polisi tiba untuk mengontrol kerumunan yang mulai menyalakan lilin di sekitar hotel. Ketika jenazah Payne dibawa pergi menggunakan mobil pemadam kebakaran, penggemar mulai bertepuk tangan sebagai bentuk penghormatan. Sorak-sorai terdengar ketika mobil itu meninggalkan jalan, dengan beberapa penggemar berteriak penuh kesedihan. Hotel menutup jendela-jendelanya dengan papan hitam, dan tak lama setelah itu, para penggemar mulai membubarkan diri, meninggalkan lokasi dengan rasa kehilangan yang mendalam. Palermo dikenal sebagai area yang populer di kalangan wisatawan, dengan kafe, restoran, dan toko-toko trendi. Lokasi ini juga dekat dengan arena Movistar di mana Niall Horan, rekan satu band Payne, tampil pada 2 Oktober lalu. Pada malam itu, Payne terlihat menari dan bernyanyi bersama para penggemar Horan, menambah rasa duka yang mendalam atas kepergiannya.
Baca Juga: Jin BTS Umumkan Album Solo Berjudul Happy, Ini Jadwal Rilis dan Daftar Lagunya Konfirmasi Kematian
Sebuah juru bicara dari layanan medis mengonfirmasi kematian Payne pada Rabu malam. “Kami menerima laporan tentang seseorang yang berada di halaman dalam hotel,” kata Alberto Crescenti. “Beberapa menit kemudian, tim darurat tiba dan mengonfirmasi bahwa pria ini, yang kemudian kami ketahui adalah anggota grup musik, mengalami cedera yang tidak dapat diselamatkan akibat jatuhnya. Tidak ada yang bisa dilakukan,” terangnya. Tragedi ini meninggalkan duka yang mendalam bagi penggemar di seluruh dunia, mengingatkan kita akan fragilitas kehidupan dan dampak yang ditinggalkan oleh seorang seniman pada penggemarnya.
Editor: Handoyo .