KONTAN.CO.ID - SEOUL/TOKYO. Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan mengatakan dalam pernyataan bersamanya membahas regularisasi pertahanan rudal dan latihan anti-kapal selam untuk mencegah serta menanggapi ancaman nuklir dan rudal Korea Utara. Melansir
Reuters, pengumuman itu dibuat pada Pembicaraan Trilateral Pertahanan ke-13 yang diadakan pada hari Jumat di Washington D.C. untuk bertukar penilaian tentang lingkungan keamanan di Semenanjung Korea dan kawasan yang lebih luas. Selain itu, pertemuan tersebut juga dilakukan untuk berkonsultasi tentang cara-cara konkrit untuk memperdalam kerja sama keamanan trilateral.
"Perwakilan dari ketiga negara mendesak DPRK untuk segera menghentikan semua kegiatan destabilisasi dan menegaskan kembali bahwa uji coba nuklir DPRK, jika dilakukan, akan ditanggapi dengan tanggapan yang kuat dan tegas dari komunitas internasional," demikian bunyi pernyataan bersama itu. Langkah ini diambil mengikuti pengumuman Korea Utara pada hari Jumat bahwa mereka telah menguji rudal balistik antarbenua (ICBM) berbahan bakar padat baru, sebuah pengembangan yang ditetapkan untuk "mempromosikan secara radikal" pasukannya, yang menurut para ahli akan memfasilitasi peluncuran rudal dengan sedikit peringatan.
Baca Juga: China Luncurkan Satelit Cuaca, Penerbangan Ubah Rute Hindari Zona Larangan Terbang Sebelumnya diberitakan, pada Jumat (14/4/2023), Korea Utara mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan uji rudal balistik antarbenua (ICBM) berbahan bakar padat baru Hwasong-18. Adapun tujuannya adalah untuk secara radikal mempromosikan kemampuan serangan balik nuklir negara itu. Hal tersebut dilaporkan oleh media pemerintah Korut, sekaligus memperingatkan ketidaknyamanan dan kengerian ekstrem kepada musuh. Mengutip
Reuters, pemerintah Korea Selatan mengatakan, Korea Utara menembakkan apa yang tampak sebagai rudal balistik model baru pada hari Kamis. Hal ini memicu ketakutan di Jepang utara di mana penduduk Hokkaido diminta untuk segera berlindung, meskipun ternyata tidak ada bahaya. “Pengembangan ICBM Hwasongpho-18 tipe baru akan secara ekstensif mereformasi komponen pencegahan strategis DPRK, secara radikal mempromosikan efektivitas postur serangan balik nuklirnya dan membawa perubahan dalam kepraktisan strategi militer ofensifnya,” kata KCNA.
Baca Juga: Korut Uji Coba Rudal Balistik Antarbenua, Beri Peringatan Ekstrem ke Musuh Analis mengatakan, hal itu akan menandai penggunaan propelan padat pertama Korut dalam rudal balistik jarak menengah atau antarbenua. Mengembangkan ICBM berbahan bakar padat telah lama dipandang sebagai tujuan utama Korea Utara, karena dapat membantu Korea Utara menyebarkan misilnya lebih cepat jika terjadi perang. Pemimpin Kim Jong Un memandu langsung uji coba itu. Dia memperingatkan bahwa mereka akan membuat musuh mengalami krisis keamanan yang lebih jelas, dan terus-menerus menyerang mereka dengan kegelisahan dan kengerian yang ekstrem dengan mengambil tindakan balasan yang fatal dan ofensif sampai mereka meninggalkan pemikiran tidak masuk akal dan tindakan sembrono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie