JAKARTA. Untuk menangkal tudingan miring yang sering dialamatkan kepada industri kelapa sawit, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) akan menggelar konferensi kelapa sawit ke-6 pad 1 Desember-3 Desember 2010.Konferensi yang akan digelar di Bali International Convention Center, The Westin Resort, Nusa Dua, Bali tersebut akan mengangkat topik sosial, ekonomi, dan isu lingkungan yang sering memojokkan industri unggulan Indonesia ini. “Keberlanjutan (industri kelapa sawit) akan diletakkan ke dalam konteks keseimbangan dan harmonisasi tiga aspek utama yakni sosial, ekonomi, dan lingkungan,” kata Ketua Umum GAPKI Joefly J. Bahroeny Rabu, (24/11).Selain itu, prospek harga sawit di tahun 2011 mendatang juga akan menjadi agenda koferensi. GAPKI berharap, konferensi ini akan memberikan informasi terkini tentang prospek harga minyak sawit, pergerakan pasar CPO dunia, serta dan isu-isu terbaru seputar industri kelapa sawit.Tentu saja, konferensi ini akan menjadi ajang pertemuan para pelaku usaha kelapa sawit, dari sektor hulu hingga hilir. Pembicara-pembicara top akan hadir dalam konferensi ini. Di antaranya Alan Oxley (World Growth)¸ Umar Juoro (CIDES), Tim Wilson (Institute of Public Affairs Australia), Daud Hj. Atmatzin (The Incorporated Society of Planters), Simo Honkanen (Neste Oil), Rosediana Suharto (KMSI), dan Dodik Ridho Nurrochmat (IPB).Sementara di hari kedua konferensi, akan ada sesi pembahasan pasokan dan permintaan minyak sawit di seluruh dunia, termasuk di China, Rusia dan Eropa Timur. Ada juga pembicara yang akan menggambarkan prospek kebutuhan global minyak sawit untuk kebutuhan industri bahan bakar nabati (biofuel).Untuk sesi prospek harga sawit tahun 2011, GAPLI sudah memastikan kedatangan beberapa pembicara, seperti Jennifer Yuan (COFCO Limited), Adrian Bell (Terra Food Suisse S.A.), Ambono Janurianto (PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk.), Dorab Mistry (Godrej International Ltd), James Fry (LMC International), Thomas Mielke (Oil World), dan Chris de Lavigne (Frost & Sullivan Inc).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tangkal tudingan miring, GAPKI kembali gelar konferensi sawit
JAKARTA. Untuk menangkal tudingan miring yang sering dialamatkan kepada industri kelapa sawit, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) akan menggelar konferensi kelapa sawit ke-6 pad 1 Desember-3 Desember 2010.Konferensi yang akan digelar di Bali International Convention Center, The Westin Resort, Nusa Dua, Bali tersebut akan mengangkat topik sosial, ekonomi, dan isu lingkungan yang sering memojokkan industri unggulan Indonesia ini. “Keberlanjutan (industri kelapa sawit) akan diletakkan ke dalam konteks keseimbangan dan harmonisasi tiga aspek utama yakni sosial, ekonomi, dan lingkungan,” kata Ketua Umum GAPKI Joefly J. Bahroeny Rabu, (24/11).Selain itu, prospek harga sawit di tahun 2011 mendatang juga akan menjadi agenda koferensi. GAPKI berharap, konferensi ini akan memberikan informasi terkini tentang prospek harga minyak sawit, pergerakan pasar CPO dunia, serta dan isu-isu terbaru seputar industri kelapa sawit.Tentu saja, konferensi ini akan menjadi ajang pertemuan para pelaku usaha kelapa sawit, dari sektor hulu hingga hilir. Pembicara-pembicara top akan hadir dalam konferensi ini. Di antaranya Alan Oxley (World Growth)¸ Umar Juoro (CIDES), Tim Wilson (Institute of Public Affairs Australia), Daud Hj. Atmatzin (The Incorporated Society of Planters), Simo Honkanen (Neste Oil), Rosediana Suharto (KMSI), dan Dodik Ridho Nurrochmat (IPB).Sementara di hari kedua konferensi, akan ada sesi pembahasan pasokan dan permintaan minyak sawit di seluruh dunia, termasuk di China, Rusia dan Eropa Timur. Ada juga pembicara yang akan menggambarkan prospek kebutuhan global minyak sawit untuk kebutuhan industri bahan bakar nabati (biofuel).Untuk sesi prospek harga sawit tahun 2011, GAPLI sudah memastikan kedatangan beberapa pembicara, seperti Jennifer Yuan (COFCO Limited), Adrian Bell (Terra Food Suisse S.A.), Ambono Janurianto (PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk.), Dorab Mistry (Godrej International Ltd), James Fry (LMC International), Thomas Mielke (Oil World), dan Chris de Lavigne (Frost & Sullivan Inc).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News