Tangkap Peluang, GDPS Hadirkan Solusi untuk Dorong Produktivitas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tantangan di era persaingan global saat ini dan ke depannya begitu signifikan serta sangat luas mencakup berbagai ruang lingkup bisnis dan jenis pekerjaan. Sebagai konsekuensinya, setiap perusahaan akan semakin fokus mencari peluang untuk optimalisasi biaya, meningkatkan efisiensi dan produktifitas, serta mendapatkan keuntungan kompetitif agar bisa tetap survive. 

Oleh sebab itu, pelaku usaha perlu bijak memilah proses bisnisnya dan berkonsentrasi penuh pada bisnis/aktifitas utamanya (core businesses/activities).

Garuda Daya Pratama Sejahtera (GDPS) yang merupakan bagian dari Garuda Indonesia Group, didirikan guna menjawab tantangan para pelaku usaha di seluruh tanah air dengan menghadirkan kegiatan berupa penyediaan, penyiapan, dan pengelolaan tenaga kerja serta jasa secara profesional.

Chief Executive Officer GDPS Mohamad Arif Faisal mengatakan perkembangan zaman berlangsung sangat cepat dan penuh dengan ketidakpastian, untuk itu penting bagi perusahaan untuk tetap fokus pada core business mereka, demi mengimbangi tren pasar dan perkembangan teknologi yang kian canggih. 

Baca Juga: Indosterling Technomedia (TECH) Yakin Bisa Lanjutkan Pertumbuhan Kinerja Pada 2022

"Itulah sebabnya GDPS datang untuk membantu perusahaan customer melakukan aktivitas di luar core business mereka, agar customer dapat tetap fokus dalam bisnis utamanya," kata Arif dalam keterangannya, Jumat (17/12).

GDPS memberikan solusi untuk produktivitas dan efisiensi. "Kami melakukan outsourcing layanan melalui kemajuan teknologi untuk kebutuhan Anda akan solusi tenaga kerja, solusi fasilitas terintegrasi, solusi manajemen keamanan terintegrasi, solusi penanganan karyawan terintegrasi, solusi penerbangan, dan dukungan konsultasi tenaga kerja," paparnya.

Karena pandemi telah mempengaruhi sebagian besar sektor, lanjut Arif, perusahaan sekarang mendefinisikan ulang bisnis inti, mereka fokus pada efisiensi biaya. Oleh karena itu, kondisi pandemi akan menjadi momentum bagi perusahaan outsourcing untuk menjadi mitra strategis mereka. 

Arif memaparkan, industri kesehatan (termasuk farmasi) menjadi industri terkuat di tengah pandemi seiring dengan meningkatnya permintaan. Sebaliknya, dibandingkan dengan sektor lain, industri penerbangan adalah sektor yang paling terpengaruh, dan diperkirakan akan bangkit kembali pada tahun 2023. 

Baca Juga: Hanya Sejutaan, Berikut Spesifikasi dan Harga HP Samsug A03 Core Indonesia

Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional di 2021 pada kisaran 4,8% - 5,8% dengan inflasi tingkat yang tetap terkendali.

Melihat kondisi seperti itu, lanjut Arif, GDPS tentunya membaca sebuah peluang yang harus ditangkap dengan cepat. "Kami percaya dapat menjadi mitra strategis bagi berbagai pelaku industri tanah air, yang nantinya mampu membawa semangat untuk bertumbuh secara konsisten, menuju akselerasi bisnis yang diharapkan," kata Arif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi