Tangki Kilang Cilacap terbakar, Kementerian BUMN minta Pertamina evaluasi manajemen



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta PT Pertamina segera melakukan investigasi secara mendalam atas insiden kebakaran tangki di Kilang Cilacap.

Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury mengungkapkan, pihaknya pun meminta agar Pertamina melakukan koordinasi dengan pihak penegak hukum terlebih kebakaran di area kilang terjadi beberapa kali dalam setahun ini.

"Agar Pertamina mereview pihak manajemen kilang dan subholding yang perlu mempertanggungjawabkan kejadian-kejadian ini," ungkap Pahala kepada Kontan.co.id, Minggu (14/11).


Baca Juga: Ombudsman minta Pertamina evaluasi penangkal petir di kilang minyak

Setidaknya, dalam kurun 11 bulan pertama di tahun ini telah terjadi tiga insiden kebakaran pada tanki di area kilang milik Pertamina. Sebelumnya, pada 29 Maret 2021 kebakaran melanda tangki T-301 di Kilang Balongan. 

Kemudian, kebakaran melanda area Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap yang terjadi pada Jumat (11/6) sekitar pukul 19.45 WIB. Peristiwa kebakaran itu terjadi pada tangki T39 yang berisi benzena untuk produk dasar petrochemical di Kilang Cilacap.  

Pada saat terbakar, tangki di area bundwall hanya berisikan sepertiga produk benzena atau sebanyak 1.100 barrel dari kapasitas tangki 3.000 barel.

Pahala melanjutkan, ke depannya Pertamina diharapkan dapat memperkuat manajemen subholding PT Kilang Pertamina Internasional (KPI). Selain itu, penguatan pada infrastruktur kilang-kilang di Jawa pun perlu dilakukan.

Baca Juga: Komisi VII DPR segera panggil direksi Pertamina soal kebakaran tangki Kilang Cilacap

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto