JAKARTA. Pemerintah Indonesia tidak berdaya melawan China. Lobi dan tekanan yang dilakukan Negeri Tirai Bambu itu membuat Pemerintah Indonesia melunak dengan mengizinkan pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta sebagai pintu masuk produk impor hortikultura asal China. Rencana dibukanya pintu pelabuhan Tanjung Priok untuk produk impor hortikultura China menjadi bagian dari penandatangan Mutual Recognition Agreement (MRA) atau Perjanjian Pengakuan Timbal Balik antara Indonesia dengan China. Perjanjian MRA itu rencananya akan ditandatangani pada tahun ini. "Sudah ada nota kesepahaman (MoU) dengan China dan MRA baru bisa pada akhir tahun," kata Menteri Pertanian Suswono, Kamis (30/5). Tidak hanya pelabuhan Tanjung Priok yang dibuka untuk impor hortikultura China. Dengan MRA, maka produk buah dan sayuran asal China bisa masuk lewat pelabuhan mana saja.
Tanjung Priok dibuka untuk impor China
JAKARTA. Pemerintah Indonesia tidak berdaya melawan China. Lobi dan tekanan yang dilakukan Negeri Tirai Bambu itu membuat Pemerintah Indonesia melunak dengan mengizinkan pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta sebagai pintu masuk produk impor hortikultura asal China. Rencana dibukanya pintu pelabuhan Tanjung Priok untuk produk impor hortikultura China menjadi bagian dari penandatangan Mutual Recognition Agreement (MRA) atau Perjanjian Pengakuan Timbal Balik antara Indonesia dengan China. Perjanjian MRA itu rencananya akan ditandatangani pada tahun ini. "Sudah ada nota kesepahaman (MoU) dengan China dan MRA baru bisa pada akhir tahun," kata Menteri Pertanian Suswono, Kamis (30/5). Tidak hanya pelabuhan Tanjung Priok yang dibuka untuk impor hortikultura China. Dengan MRA, maka produk buah dan sayuran asal China bisa masuk lewat pelabuhan mana saja.