Tanjung Pulisan diusulkan jadi KEK dengan konsep resort



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tanjung Pulisan Likupang, Sulawesi Utara (Sulut), diarahkan untuk menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pertama dengan konsep resort konservasi internasional dan taman laut.

"Kami harap rapat koordinasi akan mempercepat pengusulan KEK Tanjung Pulisan, Likupang, agar potensi pariwisatanya dapat dikelola dengan baik dan dapat diperkenalkan segera kepada masyarakat luas. Saya optimistis, Tanjung Pulisan yang akan dikembangkan sebagai KEK pertama di Sulawesi Utara ini akan meningkatkan investasi di daerah dan membantu menumbuhkan pusat ekonomi baru dengan banyaknya kunjungan wisatawan kelak," ujar Asisten Deputi bidang Investasi Pariwisata Kementerian Pariwisata Henky Manurung, dalam keterangan resminya, Minggu (17/3).

Kempar hingga akhir tahun ini akan berfokus untuk menyelesaikan pembangunan lima KEK pariwisata di beberapa destinasi yang tersebar dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia. Kelima lokasi KEK pariwisata tersebut yakni di Sukabumi (Jawa Barat), Pangandaran (Jawa Barat), Likupang (Sulawesi Utara), Mentawai (Sumatra Barat), dan Kepulauan Selayar (Sulawesi Selatan).


Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara, Daniel A. Mewengkang, menyambut baik percepatan pengusulan KEK Tanjung Pulisan ini. Karena menurutnya, akan banyak manfaat yang dapat diperoleh masyarakat sekitar KEK maupun calon investor.

"Hadirnya KEK ini akan memberi tiga manfaat, pertama akan memberi keamanan investasi dengan disediakannya izin lokasi dan amdal, kedua mempercepat hadirnya investor dengan disediakannya sarapan prasarana investasi seperti listrik, air, dan jalan, serta ketiga mengakselerasi kegiatan investasi melalui adanya sistem perizinin terpadu satu pintu (PTSP) atau one stop service investment," jelas Daniel.

Rencananya, KEK Tanjung Pulisan, Likupang, Sulut, akan berdiri di atas lahan seluas 396 hektare, dengan nilai investasi sebesar Rp 11 triliun dalam jangka waktu investasi selama 10 tahun.

Proyeksi serapan tenaga kerja yang akan dihasilkan di area KEK Tanjung Pulisan, Likupang rata-rata sekitar 1.500 tenaga kerja per tahun melalui rencana bisnis konsep pengembangan pariwisata sebagaimana data Kajian Studi Kelayakan KEK Tanjung Pulisan, Likupang, dari PT Minahasa Permai Resort Development.

Perwakilan PT MPRD, Paquita Wijaya, menyatakan dalam tiga tahun pertama, KEK Tanjung Pulisan, Likupang, akan berfokus dalam tahap pembangunan infrastruktur.

Mengingat lokasi KEK Tanjung Pulisan berdekatan dengan hutan lindung, ke depannya PT MPRD akan membangun Wallace International Conservation Resort and Marine Park, sebagai salah satu atraksi utama di kawasan tersebut.

Tujuan dibangunnya area konservasi ini tidak lain untuk mengembalikan keanekaragaman flora dan fauna endemik daerah yang saat ini sudah berkurang jumlahnya. Sejauh ini, Paquita menuturkan pihaknya sudah bekerjasama dengan investor Singapura terkait pengembangan conservation resort, dan dengan telah berkomunikasi dengan investor Australia terkait pengembangan marina di KEK Tanjung Pulisan.

“Kami yakin, hadirnya KEK Tanjung Pulisan yang menyuguhkan keindahan topografi seperti green sabana, perbukitan, dan lautan yang masih pristine ini akan menjadi daya jual bagi wisatawan. Bukan tidak mungkin ke depan, KEK ini akan turut berkontribusi menjadi salah satu destinasi unggulan yang mendukung target kunjungan wisatawan baik wisman dan wisnus yang direncanakan oleh Menpar," pungkas Paquita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi