Tank Israel Meyerbu Zona Evakuasi Sipil di Rafah Barat



KONTAN.CO.ID - Pasukan tank Israel dilaporkan telah menembaki zona evakuasi sipil di barat Rafah pada hari Selasa (28/5). Insiden tersebut telah menewaskan sedikitnya 21 orang.

Mengutip Reuters, otoritas Gaza mengatakan empat tembakan tank pada hari Selasa menghantam sekelompok tenda di Al-Mawasi, jalur pantai yang ditetapkan Israel sebagai zona kemanusiaan.

Israel menetapkan sendiri wilayah itu sebagai zona aman dan menyarankan warga sipil di Rafah untuk mencari keselamatan di wilayah tersebut.


Pejabat medis Gaza melaporkan, setidaknya 12 orang yang tewas pada hari Selasa adalah perempuan.

Baca Juga: Apa Itu Genosida? Ini Pengertian dan Contoh Kasusnya

Di sisi lain, militer Israel menyatakan bahwa pasukan mereka tidak menyerang zona aman di Al-Mawasi.

Israel memerintahkan sekitar satu juta warga sipil Palestina yang terlantar akibat perang untuk mengungsi ke Al-Mawasi, terutama sejak mereka melancarkan serangannya di Rafah pada awal Mei.

Badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, melaporkan bahwa sebagian besar dari pengungsi tersebut kini juga sudah meninggalkan Rafah karena faktor keamanan.

Apa yang terjadi di Rafah saat ini menambah panjang daftar warga Palestina yang tewas. Kementerian Kesehatan Gaza mencatat ada lebih dari 36.000 warga Palestina yang kehilangan nyawa sejak Oktober 2023.

Baca Juga: Korban Tewas di Rafah Bertambah, Netanyahu: Kami Tidak Bermaksud Meyerang Sipil

Serangan Tank Israel di Rafah

Tank dan kendaraan lapis baja yang dilengkapi senapan mesin milik Israel terlihat di dekat masjid Al-Awda, Rafah, pada hari Selasa.

Tanpa mengindahkan perintah Mahkamah Internasional (ICJ), militer Israel terus menyerang Rafah dengan alasan kota tersebut menjadi benteng terakhir pasukan Hamas.

Israel merasa, berhenti menyerang kota tersebut sama dengan memberi ruang bagi Hamas untuk melancarkan serangan balasan.

Serangan udara Israel di Rafah pada hari Minggu dan Senin secara efektif memicu kebakaran di sebuah tenda kamp di distrik barat kota tersebut, menewaskan sedikitnya 45 orang.

Baca Juga: Abaikan Perintah Pengadilan Tinggi PBB, Israel Ngotot Serang Rafah

Israel mengatakan pihaknya menargetkan dua agen senior Hamas dan tidak bermaksud menimbulkan korban sipil.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bahkan berkelit bahwa apa yang terjadi di Rafah saat ini tidak sesuai dengan yang direncanakan pihak militer.

Militer Israel mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki kemungkinan amunisi yang disimpan di dekat kompleks yang menjadi sasaran serangan udara hari Minggu mungkin telah menyulut dan menyulut kobaran api.