JAKARTA. Pemerintah memutuskan tak memberi insentif untuk pengembangan lapangan Jambaran-Tiung Biru, Blok Cepu, Jawa Timur. Namun PT Pertamina EP Cepu, salah satu pemegang hak partisipasi alias participating interest (PI), tetap berniat mengembangkan. Hanya saja, niat tersebut bisa jadi tak mulus, karena ExxonMobil sebagai pemegang 45% PI, berpotensi tak sejalan. "Kalau Exxon tidak berpartisipasi di blok gas ini, kemungkinan ada karena mereka agak keberatan apabila tidak diberikan insentif sehingga IRR-nya masih di bawah 16%," ujar Direktur Utama PT Pertamina EP Cepu Ardiansyah kepada KONTAN Kamis (12/1). Belum lagi, pemerintah telah menetapkan harga gas Jambaran-Tiung Biru sebesar US$ 7 per mmbtu. Harga gas tersebut turun dari harga semula US$ 8 per mmbtu.
Tanpa isentif, Pertamina EP Cepu tetap jalan
JAKARTA. Pemerintah memutuskan tak memberi insentif untuk pengembangan lapangan Jambaran-Tiung Biru, Blok Cepu, Jawa Timur. Namun PT Pertamina EP Cepu, salah satu pemegang hak partisipasi alias participating interest (PI), tetap berniat mengembangkan. Hanya saja, niat tersebut bisa jadi tak mulus, karena ExxonMobil sebagai pemegang 45% PI, berpotensi tak sejalan. "Kalau Exxon tidak berpartisipasi di blok gas ini, kemungkinan ada karena mereka agak keberatan apabila tidak diberikan insentif sehingga IRR-nya masih di bawah 16%," ujar Direktur Utama PT Pertamina EP Cepu Ardiansyah kepada KONTAN Kamis (12/1). Belum lagi, pemerintah telah menetapkan harga gas Jambaran-Tiung Biru sebesar US$ 7 per mmbtu. Harga gas tersebut turun dari harga semula US$ 8 per mmbtu.