Tanpa teknologi, sulit penuhi target produksi ikan



JAKARTA. Produksi perikanan budidaya perlu dukungan teknologi di semua sistem usaha dari hulu sampai hilir. Hal tersebut juga terkait dengan penyediaan induk unggul untuk mendukung ketersediaan benih bermutu secara berkelanjutan. “Penyediaan induk unggul dan benih bermutu secara berkelanjutan merupakan hal yang penting dan sangat strategis. Tanpa benih unggul dan benih bermutu maka kualitas produksi akan diragukan dan bahkan bisa tidak mencapai target seperti yang diharapkan”, kata Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Soebjakto, dalam siaran persnya, Kamis (16/10). Slamet menambahkan untuk menjaga kualitas produksi perikanan budidaya, perlu pemantapan dan pemberlakuan sistem jaminan mutu terhadap semua fungsi khususnya dalam sistem perbenihan nasional. “Unit pembenihan skala kecil dan unit usaha pendederan harus menerapkan dan menggunakan teknologi terkini dan sarana produksi yang maju dan modern, seperti biosecurity, probiotik, induk dan benih unggul dan juga pakan berkualitas,” ujar Slamet. Untuk memenuhi kebutuhan induk unggul komoditas nila, mas dan nila, DJPB pada tahun 2015 menargetkan produksi 16.200 ekor induk unggul ikan mas, 8 juta ekor induk unggul ikan nila dan induk unggul ikan Lele sebesar 361.000 ekor. “Produksi induk unggul ini kan dipenuhi melalui pengembangan Jejaring Pemuliaan dan Produksi Induk Unggul Nasional. Jejaring ini akan melibatkan instansi pemerintah baik di pusat dan daerah, swasta dan juga masyarakat dimana Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi akan bertindak sebagai Broodstock Center,” kata Slamet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan