KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Awal Januari lalu, Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan anggota baru. PT AirAsia Indonesia Tbk resmi masuk ke bursa lewat skema backdoor listing lewat akuisisi yang dilakukan PT Rimau Multi Putra Prima Tbk, menjadikan kode saham CMPP kini berubah nama jadi PT AirAsia Indonesia Tbk. Masuknya AirAsia Indonesia ke BEI menambah daftar emiten penerbangan yang di papan bursa. Namun, bukan berarti industri ini tak lepas dari tantangan di tahun 2018 ini. Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar menilai, industri penerbangan memiliki beberapa tantangan di tahun ini. Di antaranya ialah besarnya beban dalam menjalankan bisnis ini serta harga minyak dunia yang diprediksi terus meningkat di tahun ini.
Tantangan berat emiten penerbangan tahun ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Awal Januari lalu, Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan anggota baru. PT AirAsia Indonesia Tbk resmi masuk ke bursa lewat skema backdoor listing lewat akuisisi yang dilakukan PT Rimau Multi Putra Prima Tbk, menjadikan kode saham CMPP kini berubah nama jadi PT AirAsia Indonesia Tbk. Masuknya AirAsia Indonesia ke BEI menambah daftar emiten penerbangan yang di papan bursa. Namun, bukan berarti industri ini tak lepas dari tantangan di tahun 2018 ini. Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar menilai, industri penerbangan memiliki beberapa tantangan di tahun ini. Di antaranya ialah besarnya beban dalam menjalankan bisnis ini serta harga minyak dunia yang diprediksi terus meningkat di tahun ini.