KONTAN.CO.ID - DEPOK. Badan usaha milik negara (BUMN) masih bisa menorehkan kinerja yang positif di masa mendatang. Meski demikian, perusahaan pelat merah harus menghadapi tantangan global dan internal yang bisa berdampak terhadap kinerja mereka. Selain persoalan utang, sejumlah kasus korupsi yang terkuak juga menjadi bukti transformasi bisnis dan pengelolaan keuangan harus terus BUMN perkuat. Toto Pranoto, Associate Director BUMN Research Group (BRG) Lembaga Management Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia menyebutkan, posisi keuangan BUMN fluktuatif tapi dengan tren positif empat tahun terakhir. "BUMN memiliki total aset terbesar di tahun 2021 dan bertumbuh sebesar 8% dari tahun 2020, karena adanya peningkatan aset lancar dan juga pertumbuhan aset lembaga keuangan dan aset investasi subsidiaries," katanya dalam seminar bertajuk Analisis Kinerja BUMN 2024 dan Prospek BUMN Masa Depan, Selasa (11/6).
Tantangan Global dan Internal Menghadang BUMN
KONTAN.CO.ID - DEPOK. Badan usaha milik negara (BUMN) masih bisa menorehkan kinerja yang positif di masa mendatang. Meski demikian, perusahaan pelat merah harus menghadapi tantangan global dan internal yang bisa berdampak terhadap kinerja mereka. Selain persoalan utang, sejumlah kasus korupsi yang terkuak juga menjadi bukti transformasi bisnis dan pengelolaan keuangan harus terus BUMN perkuat. Toto Pranoto, Associate Director BUMN Research Group (BRG) Lembaga Management Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia menyebutkan, posisi keuangan BUMN fluktuatif tapi dengan tren positif empat tahun terakhir. "BUMN memiliki total aset terbesar di tahun 2021 dan bertumbuh sebesar 8% dari tahun 2020, karena adanya peningkatan aset lancar dan juga pertumbuhan aset lembaga keuangan dan aset investasi subsidiaries," katanya dalam seminar bertajuk Analisis Kinerja BUMN 2024 dan Prospek BUMN Masa Depan, Selasa (11/6).