JAKARTA. Perjalanan harga nikel masih penuh rintangan hingga akhir tahun ini. Kondisi ekonomi China yang masih mencatat perlambatan menjadi penahan laju penguatan harga nikel. Mengutip Bloomberg, Jumat (12/2) harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menguat 2,96% ke US$ 7.820 per metrik ton. Kenaikan tersebut merupakan yang terbesar sejak November 2015. Namun, dalam sepekan terakhir, harga nikel tergerus 4,16%. "Ekonomi China masih terus melambat meski pemerintah sudah menerapkan berbagai strategi untuk memperbaiki kondisi ekonomi," papar Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim. Pada semester pertama tahun ini, Ibrahim menduga harga nikel hanya akan menguat tipis hingga US$ 8.000 - US$ 8.500 per metrik ton.
Tantangan harga nikel hingga akhir tahun
JAKARTA. Perjalanan harga nikel masih penuh rintangan hingga akhir tahun ini. Kondisi ekonomi China yang masih mencatat perlambatan menjadi penahan laju penguatan harga nikel. Mengutip Bloomberg, Jumat (12/2) harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menguat 2,96% ke US$ 7.820 per metrik ton. Kenaikan tersebut merupakan yang terbesar sejak November 2015. Namun, dalam sepekan terakhir, harga nikel tergerus 4,16%. "Ekonomi China masih terus melambat meski pemerintah sudah menerapkan berbagai strategi untuk memperbaiki kondisi ekonomi," papar Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim. Pada semester pertama tahun ini, Ibrahim menduga harga nikel hanya akan menguat tipis hingga US$ 8.000 - US$ 8.500 per metrik ton.