Tantangan pemerintah mendorong industri berorientasi ekspor



KONTAN.CO.ID - BATAM. Bank Indonesia (BI) bersama dengan pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kinerja ekspor, salah satunya dengan mendorong dari sektor industri. Namun hal tersebut perlu di dukung dengan regulasi dan harus ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.

Asisten gubernur kepala departemen kebijakan ekonomi dan moneter BI Dody Budi Waluyo mengatakan, BI berupaya dalam melakukan kajian dari sisi bawah hingga ke atasnya (bottom Up).

“Mengenai permasalahan yang ada memang kita dasarnya melakukan kajian assesmen adalah bottom up, jadi kita mendengar apa konsen dari stakeholder, pengusaha yang ada,” ujarnya saat media briefing di Batam, Kamis (12/4).


Dodi menjelaskan, masalah utamanya yakni SDM tenaga kerja yang tidak mumpuni. Hal ini dapat diatasi melalui pendidikan vokasi.

Kemudian dari sisi terkait market akses, banyak hal yang menjadi masalah di sini yakni tarif barrier dan non tarif barrier yang katanya masih di keluhkan.

“Sebernarnya kalau dua konsen tersebut memang bukan konsen yang hanya terjadi di Batam saja, ini sudah menjadi konsen umum secara nasional, dengan solusi yang diberikan pemerintah ini bisa juga untuk meng -address permasalahan di wilayah lain,” katanya.

Selanjutnya, regulasi pun masih menjadi penghambat sehingga muncul lah kebijakan pemerintah untuk menerapkan online single submission (OSS). Hal ini dipercaya menjadi salah satu solusi.

“Permasalahannya belum lagi mengenai bagaimana kita masuk kepada jaringan global value chain, bagaimana kita konteks pemasaran produk kita. Itu semua harus dilihat secara komprehensif,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto