JAKARTA. Postur Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2017 yang disusun oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dinilai konservatif dan mencerminkan realitas yang ada di Indonesia saat ini. “Ini pertama kalinya bahwa APBN 2017 kita sangat konservatif,” kata Senior Advisor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Poltak Hotradero di Kantor Staf Kepresidenan, Jumat (6/1). Hal ini disebabkan karena pemerintah biasanya memiliki ciri memasang angka tinggi saat menyusun APBN dan kemudian merevisinya pada saat mengajukan APBN perubahan. Menurut dia, angka yang diajukan dalam APBN 2017 jauh dibanding 2016.
Target APBN 2017 dinilai realistis
JAKARTA. Postur Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2017 yang disusun oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dinilai konservatif dan mencerminkan realitas yang ada di Indonesia saat ini. “Ini pertama kalinya bahwa APBN 2017 kita sangat konservatif,” kata Senior Advisor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Poltak Hotradero di Kantor Staf Kepresidenan, Jumat (6/1). Hal ini disebabkan karena pemerintah biasanya memiliki ciri memasang angka tinggi saat menyusun APBN dan kemudian merevisinya pada saat mengajukan APBN perubahan. Menurut dia, angka yang diajukan dalam APBN 2017 jauh dibanding 2016.