KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) optimistis penjualan lahan di kawasan industri MM21 Cibitung masih akan ramai hingga akhir tahun nanti. Oleh karena itu, perusahaan ini yakin target
marketing sales yang dipatok sepanjang tahun 2018 akan tercapai. Optimisme BEST tersebut didukung dengan banyaknya minat pembelian lahan yang sedang ditangani hingga saat ini. Jumlah
inquiry yang dihadapi emiten kawasan industri ini sekitar 72 hektare (ha). Seri, Hubungan Investor BEST mengatakan, pernyataan minat pembelian lahan itu datang dari sektor logistik,
consumer, manufaktur dan otomotif. "Jadi kami masih optimistis target tahun ini tercapai," ujarnya pada KONTAN, Senin (9/4).
Tahun ini, BEST menargetkan
marketing sales atau penjualan pemasaran lahan industri sekitar 35 ha–45 ha dengan nilai sekitar Rp 1 triliun. Sementara selama tiga bulan pertama 2018, perusahaan ini baru mencatatkan penjualan lahan seluas 4,3 ha dengan nilai sebesar Rp 125 miliar atau sekitar 10%–12,8% dari target.
Marketing sales diperoleh dari penjualan lahan kepada tiga perusahaan yang masing-masing bergerak di sektor metal dan infrastruktur. Adapun harga lahan di MM2100 tahun ini akan dibanderol sekitar Rp 2,6 juta–Rp 3,2 juta per meter persegi (m²) tergantung ukuran lahan. Sementara tahun lalu, harga lahan milik BEST masih berkisar dari Rp 2,6 juta m² -Rp 3 juta per m². Di samping terus menjajakan lahan, BEST juga masih terus melanjutkan ekspansi. Tahun ini, perusahaan tersebut menganggarkan belanja modal sekitar Rp 600 miliar-Rp 700 miliar. Dana tersebut akan dipakai untuk akuisisi lahan di Bekasi yang ditargetkan sekitar 50 ha–60 ha di Bekasi. Lahan itu akan diubah menjadi kawasan industri
consumer, logistik, otomotif dan lainnya. Kriteria lahan baru yang akan dibeli oleh BEST adalah kawasan yang mempunyai lokasi strategi dan dilengkapi infrastruktur pendukung. "Implementasi Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK) di kawasan industri telah memudahkan perusahaan untuk segera membangun dan beroperasi. Bagi investasi langsung luar negeri (Fdi) yang mau masuk memiliki kemudahan juga untuk segera mulai beroperasi, kata Seri. Sepanjang tahun 2017, pendapatan usaha perusahaan ini tumbuh 22% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 1 triliun. Adapun laba bersih meningkat 43,8% menjadi Rp 483,3 miliar. Membangun apartemen Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk juga menjalin kemitraan dengan PT Sirius Surya Sentosa untuk mengelola proyek apartemen Vasanta Innopark di kawasan industri MM2100 di Bekasi Jawa Barat.
Awalnya, Sirius Surya membeli lahan sekitar 100 hektare (ha) kepada BEST. Namun ternyata BEST turut terlibat menyediakan infrastruktur pendukung di sekitar area Vasanta Park, seperti jalan, jaringan listrik, jaringan air bersih, pengolahan limbah dan lainnya. "Di sisi lain, Vasanta sebagai penyedia fasilitas komersial, melengkapi kawasan industri Bekasi Fajar sebagai kawasan terintegrasi, kata Seri. Dari hasil kerja sama itu, Seri mengatakan, tidak ada perjanjian untuk pembagian pembayaran dengan BEST. Namun, hanya menerapkan skema pembayaran umum seperti antara penyewa dan pemilik apartemen. Ming Liang
Sales & Marketing Director Vasanta Innopark mengamini hal tersebut, bahwa kerjasama dengan BEST akan berlangsung seterusnya. "Kita beli tanah dari BEST," kata dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi