Target Berpotensi Tercapai, Simak Rekomendasi Saham Kalbe Farma (KLBF)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) membukakan kinerja positif di awal tahun. Sampai dengan kuartal I-2024, KLBF membukukan penjualan neto Rp 8,36 triliun, tumbuh 6,23% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 7,87 triliun. Sedangkan laba bersih Kalbe sebesar Rp 957,6 miliar di kuartal I-2024, naik 11,9% secara tahunan.

Analis Bahana Sekuritas Robert Sebastian memperkirakan kinerja KLBF akan bergerak positif di tahun ini. Pendapatan Kalbe dari sektor produk kesehatan konsumen mencapai meningkat 50,3% secara kuartalan. Menurut dia, hal ini disebabkan oleh faktor musiman lebaran.

"Maka kami memperkirakan pendapatan produk kesehatan konsumen dan margin laba kotor akan lanjut bertumbuh positif pada kuartal-kuartal berikutnya," ujar Robert, dalam riset. 2 Mei 2024.


Namun, Robert juga memperkirakan bahwa KLBF akan terdampak depresiasi mata uang rupiah. Dia memperkirakan, pelemahan kurs rupiah akan mempengaruhi kinerja Kalbe di semester kedua 2024.  

Baca Juga: Gelar Buyback Saat Pasar Roller Coaster, Deretan Saham Blue Chip Ini Layak Dicermati

Equity Research Analyst Ciptadana Sekuritas Alif Ihsanario melihat bahwa prospek kinerja KLBF dibayangi oleh pelemahan rupiah.

"Jika mengulas performa KLBF pada kuartal pertama 2024 saja, run rate-nya sudah mencapai 27,7% dari estimasi kami. Bahkan sepanjang tahun lalu, segmen obat resep sudah mencapai 26.5%, consumer health mencapai 32.0%, nutritionals mencapai 25,5% dan distribusi and logistik mencapai 23.3%," kata Alif kepada Kontan.co.id, Senin (6/5).

Alif memprediksi, KLBF akan mudah menggapai targetnya di sepanjang tahun 2024. Kalbe menargetkan laba tahun ini bisa tumbuh sebesar 15%. Dia menyebut, performa KLBF tidak begitu bergantung kepada faktor musiman, kecuali segmen consumer health yang ditopang penjualan produk antacid untuk maag selama periode bulan puasa.

Alif menyebutkan beberapa sentimen yang akan membuat kinerja kLBF tumbuh positif di tahun ini yaitu, adanya strategi pertumbuhan pada segmen high-growth specialty products yang meliputi oncology, biologics dan unbranded generics, di mana KLBF sebagai top market share holder di Indonesia.

Sentimen positif lain adalah perubahan sistem tender pada BPJS, yang tidak lagi diberlakukan pemenangan tender oleh pemasang harga terendah. Tender BBJS juga menggunakan parameter screening lain seperti TKDN. KLBF adalah salah satu perusahaan dengan portfolio produk dengan TKDN tinggi.

"Ditambah, KLBF terus berupaya meningkatkan TKDN produk-produknya terutama yang unbranded generasi yang sedang naik daun," ungkapnya.

Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) Targetkan Laba Bersih Naik Hingga 15% di 2024

Tak hanya itu, Alif mengatakan bahwa produk-produk KLBF memiliki loyalitas konsumen dan brand awareness yang kuat. Sehingga kenaikan biaya input, dapat di-pass-through kepada konsumen dan konsumen tetap akan membeli.

"Ini terlihat pada kuartal pertama 2024 di mana terjadi peningkatan ASP 3%-5% pada segmen farmasi, consumer health dan nutritionals yang tetap diiringi performa penjualan kuat," kata Alif.

Sentimen positif lainnya, KLBF memiliki natural hedging mechanism sehingga mampu melindungi, atau setidaknya mengimbangi sebagian kenaikan COGS yang terjadi karena depresiasi rupiah terhadap dolar AS. Selain itu, pelemahan nilai tukar rupiah diprediksikan mulai mereda.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa inventory days KLBF juga sudah normal kembali ke level 117 hari, lebih cepat dari perkiraan manajemen. Menurutnya, hal ini akan menyehatkan kembali arus kas Kalbe, mengamankan stok bahan baku dan mengurangi ketergantungan Kalbe terhadap utang untuk memenuhi working capital. Alhasil, beban keuangan Kalbe kemungkinan besar berkurang.

Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) Akan Buyback Saham Rp 1 Triliun

Sementara itu, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo mencermati, kinerja KLBF masih berpotensi tumbuh karena adanya rencana ekspansi bisnis seperti mengeluarkan produk baru di berbagai segmen bisnis. KLBF juga telah menyiapkan anggaran belanja modal sebesar Rp 700 miliar hingga Rp 1 triliun untuk tahun ini. 

Dengan begitu, Azis memproyeksikan Kalbe Farma bisa mencapai targetnya di tahun ini. Kalbe menargetkan pendapatan naik sebesar 6% hingga 7% dibandingkan dengan pendapatan tahun lalu. Laba bersih diharapkan tumbuh 13% hingga 15%.

"Namun target ini juga harus didukung oleh permintaan yang tinggi untuk produk kesehatan dan layanan kesehatan, serta kesadaran masyarakat akan hidup sehat yang terus meningkat," kata Azis kepada Kontan.co.id, Senin (6/5).

Azis pun merekomendasikan hold untuk KLBF dengan target Rp 1. 515 per saham. Alif merekomendasikan buy untuk KLBF dengan target harga Rp1.840 per saham. Robert pun merekomendasikan hold, dengan target harga Rp 1.570 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati