JAKARTA. Persaingan bisnis yang kian ketat menjadi alasan PT Indosat Tbk (ISAT) memasang target tak muluk-muluk. Operator seluler ini memprediksi pertumbuhan bisnis seluler mereka sampai akhir tahun 2014 berkisar 1%-1,5% dari tahun lalu. Padahal, tahun lalu pendapatan seluler ISAT naik 4,8% dari Rp 18,48 triliun pada 2012 menjadi Rp 19,37 triliun. Artinya, tahun ini Indosat memprediksikan meraup pendapatan Rp 19,56 triliun-Rp 19,66 triliun dari bisnis seluler. Selain bisnis seluler, Indosat mengandalkan pendapatan non-seluler yang melingkupi pendapatan business to business (B2B). Indosat memproyeksikan pendapatan lini non-seluler diproyeksikan tumbuh 8% dari tahun lalu. "Pendapatan B2B biasanya berkontribusi 25% terhadap total pendapatan," kata Alexander Rusli, Presiden Direktur Indosat, Senin (22/12).
Target bisnis Indosat kalem saja
JAKARTA. Persaingan bisnis yang kian ketat menjadi alasan PT Indosat Tbk (ISAT) memasang target tak muluk-muluk. Operator seluler ini memprediksi pertumbuhan bisnis seluler mereka sampai akhir tahun 2014 berkisar 1%-1,5% dari tahun lalu. Padahal, tahun lalu pendapatan seluler ISAT naik 4,8% dari Rp 18,48 triliun pada 2012 menjadi Rp 19,37 triliun. Artinya, tahun ini Indosat memprediksikan meraup pendapatan Rp 19,56 triliun-Rp 19,66 triliun dari bisnis seluler. Selain bisnis seluler, Indosat mengandalkan pendapatan non-seluler yang melingkupi pendapatan business to business (B2B). Indosat memproyeksikan pendapatan lini non-seluler diproyeksikan tumbuh 8% dari tahun lalu. "Pendapatan B2B biasanya berkontribusi 25% terhadap total pendapatan," kata Alexander Rusli, Presiden Direktur Indosat, Senin (22/12).