Target defisit pemerintah meleset menjadi 0,62%



JAKARTA. Pemerintah dalam APBN 2010 memprediksi defisit anggaran pemerintah sebesar 2,1%, tetapi hingga tutup buku 30 Desember defisit pemerintah hanya mencapai 0,62%.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengungkapkan melesetnya angka defisit pemerintah disebabkan karena meningkatnya pendapatan yang diterima pemerintah tahun ini. “Itu terjadi karena penerimaannya lebih baik dari anggaran, pelaksanaan penyerapan lebih rendah,” jelas Agus Senin(3/12).

Senada dengan Menkeu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun melihat defisit anggaran yang tidak sesuai target, karena meningkatnya pendapatan dibandingkan tahun lalu.


“Walaupun defisit kita rendah tetapi pengeluaran pemerintah saat ini lebih tinggi dibandingkan pengeluaran selama 4 tahun terakhir, yaitu sebesar Rp. 37 triliun,” jelas Agus. Menurut Agus, sisa anggaran itu nanti bisa digunakan pada tahun 2011, dalam pos Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) yang besarnya Rp 40 trilun.

Pemerintah pun menargetkan defisit di anggaran 2011 sebesar 1,8%. “Defisit 1,8 % itu kita usahakan untuk mencapainya. Pemerintah mengeluarkan beberapa policy,” tambah Agus. Misalnya Kementerian Pekerjaan Umum sudah ada 1.800 proyek yang diperoleh pada pada akhir tahun 2010 dan bisa direalisasikan di awal tahun ini.

Sekadar informasi, realisasi belanja negara tahun ini sebesar 93,6% . Sementara dalam APBN 2011 total penerimaan negara yang diharapkan Rp 1.104 triliun, atau lebih besar Rp 112 triliun dari 2010. Sedangkan untuk belanja negara 2011 ditargetkan Rp 1.229 trilun meningkat Rp 103 trilun dari 2010.

Menanggapi defisit anggaran yang meleset, pengamat ekonomi Purbaya Yudhi Sadewa mengingatkan belanja itu semua terjadi di akhir Desember. “Dan itu perlu diperhatikan dampaknya ke depan, terhadap pertumbuhan ekonomi di tahun 2011,” paparnya.

“Di atas kertas itu sangat bagus tetapi untuk ke depannya realisasi belanja agar tidak menumpuk di akhir tahun agar dampak ke depan dapat berimbas positif bagi pertumbuhan ekonomi 2011,” tutur Purbaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Djumyati P.