KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tanda pelambatan pertumbuhan penjualan ritel mulai tampak di awal kuartal keempat tahun ini. Hasil Survei Penjualan Eceran yang dilakukan Bank Indonesia (BI) September 2017 memperkirakan, Indeks Penjualan Ritel (IPR) Oktober diperkirakan hanya tumbuh 1,3% year on year (YoY). Capaian itu melambat dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 1,8% YoY. Padahal, IPR di September juga sudah melambat dibanding bulan sebelumnya yang masih tumbuh 2,2% YoY. Secara bulanan, penjualan eceran Oktober diperkirakan turun 0,3%, meski lebih baik dibanding penurunan di September yang sebesar 0,4%. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, perlambatan pertumbuhan penjualan ritel telah terjadi sejak awal tahun. Menurutnya, hal ini lantaran adanya tekanan daya beli pada masyarakat kelas bawah dan masyarakat kelas atas yang menahan belanjanya.
Target ekonomi 5,2% terancam lemahnya konsumsi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tanda pelambatan pertumbuhan penjualan ritel mulai tampak di awal kuartal keempat tahun ini. Hasil Survei Penjualan Eceran yang dilakukan Bank Indonesia (BI) September 2017 memperkirakan, Indeks Penjualan Ritel (IPR) Oktober diperkirakan hanya tumbuh 1,3% year on year (YoY). Capaian itu melambat dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 1,8% YoY. Padahal, IPR di September juga sudah melambat dibanding bulan sebelumnya yang masih tumbuh 2,2% YoY. Secara bulanan, penjualan eceran Oktober diperkirakan turun 0,3%, meski lebih baik dibanding penurunan di September yang sebesar 0,4%. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, perlambatan pertumbuhan penjualan ritel telah terjadi sejak awal tahun. Menurutnya, hal ini lantaran adanya tekanan daya beli pada masyarakat kelas bawah dan masyarakat kelas atas yang menahan belanjanya.