JAKARTA. Indonesia terus mencari pangsa pasar baru untuk penjualan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya antisipasi dari negara tujuan ekspor utama seperti Uni Eropa (UE), India dan China akibat persoalan tarif dan non tarif. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi bilang, pasar baru yang berpotensi digenjot kinerja ekspornya antara lain Turki, Pakistan, Bangladesh, dan negara-negara Mediterania. "Saya ingin ada 2 juta–3 juta ton dari pasar baru," ujarnya, Rabu (10/9). Lebih lanjut Lutfi bilang, Turki dapat digunakan sebagai penghubung untuk ekspor minyak sawit ke negara Asia Tengah dan Arab, seperti Iran, Irak, dan Suriah. Khusus pangsa pasar ekspor ke Turki, pemerintah menargetkan ada tambahan sebanyak 500.000 ton dari saat ini 400.000 ton.
Target ekspor 2 juta ton CPO ke pasar baru
JAKARTA. Indonesia terus mencari pangsa pasar baru untuk penjualan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya antisipasi dari negara tujuan ekspor utama seperti Uni Eropa (UE), India dan China akibat persoalan tarif dan non tarif. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi bilang, pasar baru yang berpotensi digenjot kinerja ekspornya antara lain Turki, Pakistan, Bangladesh, dan negara-negara Mediterania. "Saya ingin ada 2 juta–3 juta ton dari pasar baru," ujarnya, Rabu (10/9). Lebih lanjut Lutfi bilang, Turki dapat digunakan sebagai penghubung untuk ekspor minyak sawit ke negara Asia Tengah dan Arab, seperti Iran, Irak, dan Suriah. Khusus pangsa pasar ekspor ke Turki, pemerintah menargetkan ada tambahan sebanyak 500.000 ton dari saat ini 400.000 ton.