JAKARTA. Surplus beras yang terjadi tahun ini memperkuat keyakinan pemerintah untuk meningkatkan ekspor beras premium ke berbagai negara. Sekedar informasi, setiap tahun, Indonesia selalu mengekspor beras premium dengan volume mini sekitar 50.000 ton per tahun ke Malaysia dan Singapura. Volume ekspor ini akan terus digenjot setelah Indonesia resmi mengekspor beras premium sebanyak 10.000 ton ke Papua Nugini pada Senin (13/2) lalu. Beras tersebut langsung diproduksi dari Merauke, Papua. Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kemtan) Tri Agustin Satriani mengatakan bahwa ekspor perdana ke Papua Nugini adalah langkah awal untuk ekspor beras premium selanjutnya ke beberapa negara. "Kita awali dulu dari negara yang terdekat dengan daerah perbatasan. Untuk selanjutnya, bisa menyebar ke negara lain," terang Tri, Selasa (14/2).
Target ekspor beras premium naik dua kali lipat
JAKARTA. Surplus beras yang terjadi tahun ini memperkuat keyakinan pemerintah untuk meningkatkan ekspor beras premium ke berbagai negara. Sekedar informasi, setiap tahun, Indonesia selalu mengekspor beras premium dengan volume mini sekitar 50.000 ton per tahun ke Malaysia dan Singapura. Volume ekspor ini akan terus digenjot setelah Indonesia resmi mengekspor beras premium sebanyak 10.000 ton ke Papua Nugini pada Senin (13/2) lalu. Beras tersebut langsung diproduksi dari Merauke, Papua. Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kemtan) Tri Agustin Satriani mengatakan bahwa ekspor perdana ke Papua Nugini adalah langkah awal untuk ekspor beras premium selanjutnya ke beberapa negara. "Kita awali dulu dari negara yang terdekat dengan daerah perbatasan. Untuk selanjutnya, bisa menyebar ke negara lain," terang Tri, Selasa (14/2).