Target ekspor ikan ke pasar non tradisional naik jadi 25% di 2012



JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mulai mencari pasar ekspor produk perikanan lainnya di luar AS, Uni Eropa dan Jepang, setelah negara-negara ini mengalami perlambatan ekonomi. Selama ini, sebesar 90% ekspor perikanan dari Indonesia ditujukan kepada tiga negara ini.Dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR, Kementerian KKP, mengatakan, salah satu program mereka ke depan adalah melakukan re-orientasi ekspor. Porsi ekspor ke negara-negara tersebut akan dialihkan ke pasar-pasar potensial lainnya seperti China, Timur Tengah dan Afrika yang saat ini baru sekitar 10% menjadi 25%."Ekspor tahun depan sebesar US$ 3,8 miliar diharapkan bisa masuk ke pasar-pasar baru ini," kata Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) KKP Victor Nikijuluw, Senin (24/10).Seluruh benua Afrika menjadi pasar yang potensial karena meskipun daya beli masyarakat masih rendah, dari sisi volume cukup menjanjikan. Apalagi pasar tersebut menyerap produk olahan ikan dari Indonesia."Daya beli memang rendah tetapi produknya pas dengan kita. Sebagai contoh 90% dari ikan sardin kita, ikan kaleng kita dipasarkan ke Afrika dan Timur Tengah," kata Victor.Meskipun demikian, Victor mengatakan ekspor ke pasar tradisional industri perikanan Indonesia seperti Eropa Barat, Jepang dan AS akan terus dipelihara. Untuk pasar-pasar ini kebanyakan komoditi yang diekspor adalah ikan segar dan udang. Sekadar informasi, pada 2011, KKP mematok target ekspor perikanan mencapai US$ 3,2 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Rizki Caturini