TOKYO. Pemerintah Jepang memasang target ambisius untuk membenahi kondisi fiskalnya. Untuk menurunkan beban utang, Jepang akan memangkas separuh defisit anggarannya menjadi 3,2% dari PDB mulai tahun anggaran 2015. Pemerintah juga bakal menganggarkan ¥ 71 triliun pada periode 2010-2012 untuk mendukung kebijakan fiskal tersebut. Perdana Menteri Jepang Naoto Kan memang menempatkan reformasi fiskal sebagai prioritas utamanya. "Kami harus menghindari krisis utang seperti Yunani di mana Jepang bisa kehilangan kepercayaan di pasar obligasi, sehingga biaya bunga membengkak dan pemerintahan kolaps," demikian pernyataan pemerintah Jepang, Selasa (22/6). Pemerintah berjanji akan membatasi penerbitan surat utang pada tahun anggaran 2010 yang berakhir Maret 2011, tidak melebihi ¥ 44 triliun (US$ 483 miliar).
Target Fiskal Ambisius
TOKYO. Pemerintah Jepang memasang target ambisius untuk membenahi kondisi fiskalnya. Untuk menurunkan beban utang, Jepang akan memangkas separuh defisit anggarannya menjadi 3,2% dari PDB mulai tahun anggaran 2015. Pemerintah juga bakal menganggarkan ¥ 71 triliun pada periode 2010-2012 untuk mendukung kebijakan fiskal tersebut. Perdana Menteri Jepang Naoto Kan memang menempatkan reformasi fiskal sebagai prioritas utamanya. "Kami harus menghindari krisis utang seperti Yunani di mana Jepang bisa kehilangan kepercayaan di pasar obligasi, sehingga biaya bunga membengkak dan pemerintahan kolaps," demikian pernyataan pemerintah Jepang, Selasa (22/6). Pemerintah berjanji akan membatasi penerbitan surat utang pada tahun anggaran 2010 yang berakhir Maret 2011, tidak melebihi ¥ 44 triliun (US$ 483 miliar).