KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencetak prestasi gemilang di kuartal I-2025 dengan laba bersih Rp 2,1 triliun, melonjak 794% secara tahunan. Capaian ini jauh melampaui ekspektasi analis dan langsung mengangkat pamor ANTM sebagai saham mineral favorit di Bursa Efek Indonesia.

Riset UBS mencatat bahwa laba tersebut sudah mencakup 43%–48% dari proyeksi laba setahun penuh, berkat kenaikan margin di seluruh lini bisnis, terutama dari penjualan bijih nikel premium, emas, dan logam dasar lainnya.

“Kami mempertahankan ANTM sebagai saham pilihan teratas, didorong oleh pertumbuhan struktural yang kuat dari segmen emas, nikel, dan bauksit. Antam juga berpeluang menetapkan rasio dividen 100% lebih, karena tidak punya utang,” tulis UBS, dikutip Selasa (6/5).

Finex Trader Menangkan BYD M6 dalam Promo Get X2

Baca Juga: Update Grafik Harga Emas Antam, Hari Ini Bergerak Kemana? (6 Mei 2025)

Di segmen emas, margin EBITDA naik menjadi 7,6% dari 6,4%, melampaui ekspektasi. Ke depan, pasokan emas dari PT Freeport Indonesia akan memperkuat lini ini, dengan potensi tambahan 30 ton per tahun. Antam pun membidik produksi emas 70 ton pada 2027, dari 30 ton saat ini.

Bisnis nikel tak kalah kuat. Harga jual bijih nikel ANTM tembus US$ 45 per ton—naik 31% YoY—menandakan pasokan global yang ketat. Sementara itu, feronikel dijual seharga US$ 12.000  per ton, dengan biaya produksi US$ 11.000, meredakan kekhawatiran rugi dari lini smelter.

Di sektor hilirisasi, JV Antam di industri baterai EV terus berkembang. Proyeksinya, penjualan bijih nikel bisa bertambah 20 juta ton per tahun mulai 2029.

Baca Juga: IHSG Menguat 0,97% ke 6.898 pada Selasa (6/5), ANTM, AMMN, INCO Jadi Top Gainers LQ45

Segmen bauksit juga bersinar. Larangan ekspor bijih oleh pemerintah jadi angin segar bagi Antam yang kini memperluas kapasitas JV alumina untuk memaksimalkan pasar domestik.

Melihat prospek cemerlang ini, UBS menaikkan target harga saham ANTM ke Rp 2.785 dari sebelumnya Rp 2.430. Target harga itu mencerminkan PER 2026 sebesar 10,4 kali. 

BNI Sekuritas juga mengerek target harga saham ANTM dari Rp 2.000 ke Rp 3.000. Sama seperti UBS, BNI Sekuritas menetapkan ANTM sebagai saham pilihan teratas di sektor mineral.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News