KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil investasi industri asuransi umum masih meningkat tipis. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, per Oktober 2017, hasil investasi atumbuh 3,73% ke posisi Rp 3,34 triliun. Meskipun masih belum melompat signifikan, pelaku asuransi kerugian masih optimistis tahun depan masih bisa mencatatkan pertumbuhan positif dari instrumen investasi yang dikelola oleh perusahaan. Namun ada juga beberapa pelaku juga masih memasang target konservatif. Presiden Direktur Asuransi Wahana Tata (Aswata) Christian Wanandi mengatakan, per November 2017 total dana kelolaan yang dikantongi perusahaan telah mencapai lebih dari Rp 1 triliun. Sementara, hasil investasi di periode ini tercatat mencapai Rp 65 miliar.
"Akhir tahun kemungkinan hasil investasi kami masih bisa capai Rp 80 miliar sampai Rp 90 miliar," kata Christian belum lama ini. Di tahun depan, Aswata lebih optimistis bisa membukukan hasil investasi yang meningkat dibanding tahun ini. Setidaknya, imbuh Christian, Aswata berharap akan memaksimalkan perolehan hasil investasi bisa menyentuh angka Rp 100 miliar. Adapun racikan investasi Aswata kini yakni surat berharga negara (SBN) memiliki porsi 25%, saham 10% dan lainnya ditempatkan di deposito dan reksadana. Di tahun depan, Christian bilang racikan tidak akan jauh berbeda dan masih akan disesuaikan dengan posisi tahun ini. "Mungkin bisa kami tambah porsi di obligasi, lihat kondisi pasar dan return yang menarik tentunya," ungkap dia. Sementara, PT Asuransi Bintang Tbk memilih konservatif dalam meracik hasil investasi di tahun depan. Hingga Oktober 2017, hasil investasi perusahaan berkode saham ASBI ini naik Rp 19,9 miliar atau tumbuh 232,9% mencapai Rp 28,45 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 8,55 miliar. Peningkatan hasil investasi terutama disebabkan oleh reklasifikasi aset dipakai sendiri menjadi aset investasi sehubungan dengan perubahan penggunaan, dengan selisih penilaian sebesar Rp 19,8 miliar.