KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memasang target indikatif penerbitan surat berharga negara (SBN) kepada investor ritel secara online (e-SBN) melalui Saving Bond Ritel seri SBR003 sebesar Rp 1 triliun. Target ini lebih rendah dari penerbitan dua tahun sebelumnya, yaitu SBR002 yang sebesar Rp 3,8 triliun. Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu) Luky Alfirman menjelaskan, lebih rendahnya target indikatif penerbitan SBR kali ini lantaran dilakukan secara online. Hal itu menyebabkan mitra distribusi (midis) tidak bisa mendekati investor secara langsung. Namun lanjut Luky, jika di tengah masa penawaran jumlah yang masuk terus meningkat, bukan tidak mungkin pihaknya memperbesar target. "Kami bisa upsize sampai Rp 5 triliun," kata Luky saat paparan di Gedung kemkeu, Jumat (11/5).
Target indikatif penerbitan SBR003 bisa diperbesar hingga Rp 5 triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memasang target indikatif penerbitan surat berharga negara (SBN) kepada investor ritel secara online (e-SBN) melalui Saving Bond Ritel seri SBR003 sebesar Rp 1 triliun. Target ini lebih rendah dari penerbitan dua tahun sebelumnya, yaitu SBR002 yang sebesar Rp 3,8 triliun. Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu) Luky Alfirman menjelaskan, lebih rendahnya target indikatif penerbitan SBR kali ini lantaran dilakukan secara online. Hal itu menyebabkan mitra distribusi (midis) tidak bisa mendekati investor secara langsung. Namun lanjut Luky, jika di tengah masa penawaran jumlah yang masuk terus meningkat, bukan tidak mungkin pihaknya memperbesar target. "Kami bisa upsize sampai Rp 5 triliun," kata Luky saat paparan di Gedung kemkeu, Jumat (11/5).