KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) memperkirakan nilai ekspor mebel Indonesia tahun 2017 bisa tumbuh 6% ketimbang tahun 2016. Mengacu pada realisasi ekspor tahun lalu US$ 1,8 miliar, berarti hitungan ekspor tahun ini sekitar US$ 1,91 miliar. Semula, HIMKI memperkirakan nilai ekspor tahun ini sebesar US$ 2,4 miliar. HIMKI lantas merevisi target karena kondisi bisnis dan regulasi yang belum mendukung pelaku industri. Abdul Sobur, Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi & Hubungan Antar Lembaga HIMKI, mengatakan, pelaku industri mebel masih kesulitan mendapatkan bahan baku seperti rotan, kayu jati dan mahoni. Kelangkaan bahan baku menyebabkan sistem logistik dan distribusi menjadi susah. Akibatnya ongkos pengangkutan pun naik.
Target industri mebel di bawah Malaysia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) memperkirakan nilai ekspor mebel Indonesia tahun 2017 bisa tumbuh 6% ketimbang tahun 2016. Mengacu pada realisasi ekspor tahun lalu US$ 1,8 miliar, berarti hitungan ekspor tahun ini sekitar US$ 1,91 miliar. Semula, HIMKI memperkirakan nilai ekspor tahun ini sebesar US$ 2,4 miliar. HIMKI lantas merevisi target karena kondisi bisnis dan regulasi yang belum mendukung pelaku industri. Abdul Sobur, Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi & Hubungan Antar Lembaga HIMKI, mengatakan, pelaku industri mebel masih kesulitan mendapatkan bahan baku seperti rotan, kayu jati dan mahoni. Kelangkaan bahan baku menyebabkan sistem logistik dan distribusi menjadi susah. Akibatnya ongkos pengangkutan pun naik.