JAKARTA. Manajemen PT KAI Commuter Jabodetabek alias KCJ menargetkan bisa mengantongi laba Rp 80 miliar pada tahun ini. Anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (KAI) itu sadar, target keuntungan mereka tak besar. Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek M. Nurul Fadhila menjelaskan, target keuntungan yang tak besar itu karena tak ada kenaikan tarif kereta rel listrik (KRL) commuter line. "Keuntungannya tidak banyak, wong tarifnya tidak naik," terangnya, Jumat (4/9). Manajemen KCJ memastikan, hingga akhir tahun nanti tarif KRL tetap. Pasalnya, hingga saat ini tak ada agenda antara KCJ dan pemerintah untuk membahas kenaikan tarif dalam waktu dekat. Lantaran tak bisa mengerek harga tiket, KCJ berupaya memaksimalkan keuntungan dengan cara menjaring jumlah penumpang lebih banyak lagi.
Target KCJ bisa cetak laba Rp 80 miliar tahun ini
JAKARTA. Manajemen PT KAI Commuter Jabodetabek alias KCJ menargetkan bisa mengantongi laba Rp 80 miliar pada tahun ini. Anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (KAI) itu sadar, target keuntungan mereka tak besar. Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek M. Nurul Fadhila menjelaskan, target keuntungan yang tak besar itu karena tak ada kenaikan tarif kereta rel listrik (KRL) commuter line. "Keuntungannya tidak banyak, wong tarifnya tidak naik," terangnya, Jumat (4/9). Manajemen KCJ memastikan, hingga akhir tahun nanti tarif KRL tetap. Pasalnya, hingga saat ini tak ada agenda antara KCJ dan pemerintah untuk membahas kenaikan tarif dalam waktu dekat. Lantaran tak bisa mengerek harga tiket, KCJ berupaya memaksimalkan keuntungan dengan cara menjaring jumlah penumpang lebih banyak lagi.