Target kinerja Nusa Raya Cipta (NRCA) di 2021 turun dari tahun lalu, ini alasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) tampaknya lebih realistis dalam menetapkan target kinerja untuk tahun 2021. NRCA menargetkan pendapatan di sepanjang tahun ini hanya Rp 1,8 triliun, turun 13,46% dari pendapatan di 2020 yang sebesar Rp 2,08 triliun.

Direktur Utama NRCA Hadi Winarto Christanto menjelaskan, hal tersebut mempertimbangkan kondisi pasar dan perekonomian yang belum stabil lantaran masih diliputi pandemi Covid-19. 

"Kami tadinya mengharapkan di 2021 ini akan naik, terutama di sektor properti yang terkait juga dengan konstruksi dan infrastruktur. Tetapi fakta yang ada setelah 3-4 bulan pertama 2021 keadaannya tidak begitu membaik," jelas dia dalam public expose, Jumat (28/5).


Menurutnya, pandemi Covid-19 telah membuat sejumlah perusahaan dan investor regional mengerem investasinya di Indonesia, khususnya untuk pengembangan properti di wilayah Jabodetabek. 

Di sisi lain, proyek-proyek dari klien lokal juga belum berjalan optimal. Namun di tengah pasar yang terhimpit, kompetisi di sektor konstruksi, properti dan infrastruktur justru semakin ketat.

Oleh sebab itu, NRCA akan disiplin dalam melakukan efisiensi dan manajemen cashflow. "Beberapa proyek masih diminta slow down, karena daya beli belum pulih. Pasar sedikit, kompetisi sangat tinggi. Jadi efisiensi sangat penting. Siapa yang paling efisien, itu yang bisa survive. Lalu proyek yang sedang berjalan juga harus memperhatikan cashflow," sambung Hadi.

Adapun hingga April 2021, NRCA sudah membukukan kontrak baru sebesar Rp 373,20 miliar. Terdiri dari proyek Akasa Apartement BSD di Tangerang, Mayapada Chung Chung Scholl II di Surabaya, gedung parkir Apartement Emerald Bintaro, Paket 5 Theme Park Kotabaru Parahyangan di Bandung, RT Bukit Puncak di Semarang, dan Biodegradable IKPP di Serang.

Baca Juga: Ini penyebab penurunan kinerja Nusa Raya Cipta (NRCA) di 2020

 
NRCA Chart by TradingView

Meski terjadi penurunan target pendapatan, namun Hadi memastikan bahwa NRCA tetap akan proaktif mencari peluang kontrak baru disisa tahun ini. Termasuk dengan cara mengikuti tender proyek pemerintah dan membangun kerjasama kemitraan dengan pihak asing, swasta ataupun BUMN melalui proyek-proyek kerjasama operasi (KSO). 

Hadi mengakui, pandemi covid-19 menjadi penghambat proyek KSO Nusa Raya Cipta sejak tahun lalu. "Rencana KSO sudah kami jajaki sejak tahun lalu. Namun belum berhasil kami jadikan sebagai suatu bentuk (proyek) development, karena dari test market belum positif," tambah dia.

Selain itu, NRCA juga akan meningkatkan nilai tambah untuk mendapatkan pertumbuhan melalui kolaborasi dengan pemilik tanah untuk pengembangan properti (joint development). Sayangnya, Hadi belum membeberkan proyek-proyek mana saja yang tengah dibidik oleh NRCA untuk dapat menggenggam kontrak baru, KSO maupun joint development.

"Kami akan meningkatkan dan mempertahankan pasar yang ada dalam mendapatkan kontrak baru dari pemilik proyek atau pelanggan tetap," pungkas Hadi.

Sebagai informasi, sepanjang tahun lalu NRCA membukukan pendapatan Rp 2,085 triliun dan laba bersih sebesar Rp 55,12 miliar. Pendapatan NRCA turun 20,23% secara tahunan (yoy) dari Rp 2,62 triliun. Sedangkan laba bersih NRCA turun 45,51% ketimbang tahun sebelumnya.

Pendapatan dari jasa konstruksi mendominasi dengan Rp 2,08 triliun, mengalami penurunan 20,31% yoy dari Rp 2,61 triliun. Sedangkan pendapatan dari hotel tercatat turun 45,56% yoy menjadi Rp 3,68 miliar.

Selanjutnya: Hasil usaha DPLK Bank BJB (BJBR) tumbuh 12,18% sepanjang 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari