KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Adiperkasa Tbk jadi salah satu peritel yang mampu mempertahankan kinerja di tengah kondisi pasar menurun akibat tren suku bunga naik. Berdasarkan RTI, harga saham yang memiliki kode emiten
MAPI ini juga naik signifikan sebesar 33,06% secara
year to date (ytd). Pada laporan keuangan kuartal I 2018, tercatat pendapatan MAPI naik 64% menjadi Rp 4,01 triliun. Sementara, laba bersih periode berjalan MAPI tercatat naik 510% menjadi Rp 357 miliar. Analis Paramita Alfa Sekuritas William Siregar mengatakan kinerja MAPI di kuartal I tumbuh signifikan didukung dari kondisi konsumsi masyarakat kelas menengah atas yang stabil. Maklum, segmen pasar MAPI memang masyarakat kelas menengah atas.
"Pertumbuhan konsumsi masyarakat kelas menengah atas dengan tingkat pengeluaran di atas Rp 3 juta tumbuh, hal ini berpengaruh pada pertumbuhan pendapatan MAPI di kuartal I 2018," kata William, Senin (9/7). Senada, Marlene Tanumihardja Analis Samuel Sekuritas Indonesia mengatakan pertumbuhan penjualan MAPI masih terbuka karena target pasar MAPI yang menyasar kalangan menengah atas tidak terlalu terdampak pada volatilitas ekonomi, melainkan lebih mengutamakan urban lifestyle. "Mengingat penjualan selama momen Lebaran meningkat 20% jika dibandingkan Lebaran tahun lalu, maka seharusnya kinerja MAPI di semester I 2018 akan lebih baik dari tahun sebelumnya, terlebih dengan hasil kinerja kuartal I 2018 yang naik di luar ekspektasi," kata Marlene, dalam riset 4 Juli 2018. William menambahkan katalis positif bagi kinerja MAPI hingga akhir tahun adalah tumbuhnya penetrasi pasar untuk segmen kafe dan restoran. William mencatat penetrasi kafe dan restoran milik MAPI tumbuh 22% di kuartal I 2018. Pertumbuhan ini lebih tinggi dari pertumbuhan penetrasi di tahun sebelumnya yang sebesar 16%. "Saat ini peningkatan daya beli di segmen kuliner dan rekreasi sedang meningkat," kata William. Melalui anak usahanya yang baru melantai di bursa, PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (
MAPA) baru saja mengakuisisi dua merek baru, yaitu Lego, Clarks, dan Astec. William menilai kerjasama dengan merek baru tersebut tentu menjadi katalis positif bagi kinerja MAPI ke depan. Sementara, Marlene mengatakan MAPI akan lebih menjalankan bisnis secara konservatif di semester II 2018. "Kami berpendapat bahwa manajemen belum akan menerbitkan obligasi dalam waktu dekat," kata Marlenen. Namun, dengan adanya merchandising plan serta sistem inventory yang lebih baik maka arus kas akan lebih baik. "Didukung dengan usaha manajemen untuk mengurangi porsi hutang berbunga, maka kami lihat kenaikan suku bunga bukan menjadi hal yang besar bagi perusahaan," kata Marlene.
Dengan masih besarnya ruang pertumbuhan pada segmen kafe dan restoran, Marlene memproyeksikan pertumbuhan penjualan sebesar 15% hingga akhir tahun. Sementara hingga akhir tahun, William memproyeksikan pendapatan MAPI bisa tumbuh sekitar 15% menjadi Rp 18,7 triliun. Segmen penjualan ritel diperkirakan masih akan berkontribusi paling besar atau sekitar 90% porsinya terhadap pendapatan. Sedangkan, laba bersih diperkirakan naik 47% menjadi Rp 516 miliar. William merekomendasikan buy di target harga Rp 1.400 per saham. Sementara Marlene merekomendasikan buy di target harga Rp 930 per saham. Kompak, Elvira Tjandrawinata Analis Nomura merekomendasikan buy di target harga Rp 925 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia