Target kontrak baru meleset, Acset Indonusa (ACST) fokus efisiensi di semester II



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Acset Indonusa Tbk (ACST) mengemukakan, penyebab penurunan pencapaian pendapatan kontrak baru di sepanjang semester I 2020 tidak lepas dari pandemi COVID-19.

Dalam laporan keuangan periode semester I 2020, ACST menerima penurunan pendapatan sebesar 51,58% dari Rp 1,54 triliun pada periode yang sama tahun lalu, menjadi Rp 748,74 miliar di semester I 2020.

Baca Juga: Bisnis hotel Surya Semesta Internusa (SSIA) mulai pulih sejak kembali dibuka


Di sisi lain, pihaknya juga membukukan penurunan rugi bersih menjadi Rp 252,19 miliar dari yang sebelumnya rugi Rp 404,43 miliar. Rugi bersih ini turun 37,64% secara tahunan (yoy).

"Penyebab menurunnya pencapaian pendapatan kami memang salah satunya disebabkan pandemi Covid 19. Kami tetap berusaha untuk mendapatkan kontrak baru, baik dalam sektor pondasi, struktur dan infrastruktur. Dengan memperhatikan Know Your Customer dan selektif dalam pemilihan klien," jelas Maria Cesilia, Corporate Secretary ACST kepada Kontan, Rabu (12/8).

Selain itu, Maria melanjutkan jika jadwal tender yang dilangsungkan banyak yang tertunda akibat pandemi, sehingga ACST harus menyesuaikan jadwal pencapaian target marketing. Namun demikian, ACST mengakui belum bisa membeberkan seberapa jauh pihaknya menyesuaikan target dari awal tahun.

"Kami belum bisa sampaikan exact number-nya. Tapi sebagai gambarannya adalah, untuk target project infrastruktur kami, dimana awalnya kami targetkan berjalan pada kuartal II ini, hingga saat ini, masih dalam proses tender," sambungnya.

Baca Juga: Pandemi menekan kinerja sejumlah emiten tambang batubara di semester I

Sepanjang semester I 2020, pencapaian kontrak baru ACST masih di angka Rp 1 miliar dari pekerjaan pondasi.

Jumlah tersebut turun signifikan bila dibandingkan perolehan pekerjaan pondasi di semester I 2019 senilai Rp 110,72 miliar. Di periode tahun lalu, ACST juga mendapatkan kontrak baru pekerjaan infrastruktur senilai Rp 1,32 triliun. 

Dengan kondisi tersebut, ACST fokus menyelesaikan kontrak proyek berjalan, walau sebagian besar proyek masih dalam penghentian sementara karena pandemi. ACST mencatat, nilai order book saat ini adalah sebesar Rp 4 triliun.

"Dengan adanya pandemi, kami masih melihat hal ini masih akan berlanjut di semester II 2020. Terlihat dari beberapa tender proyek yang juga masih dilakukan penundaan dari pemberi kerja. Untuk hal ini, kami menerapkan efisiensi cost baik di HO maupun di Proyek," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi