Target kredit bank di bawah OJK



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank, terutama swasta pasang target pertumbuhan kredit proyeksi Otoritas Jasa Keuangan pada kisaran 7,5%. Sejumlah bankir mengaku masih butuh waktu agar target kondisi kembali seperti prapandemi.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja misalnya bilang tahun ini pihaknya menargetkan pertumbuhan kredit pada kisaran 4-6%. Padahal bank swasta terbesar di tanah air ini punya likuiditas yang melimpah.

"LDR kami di kisaran 70% masih sangat mencukupi buat ekspansi. Namun kondisi ke depan masih sulit diprediksi," katanya kepada Kontan.co.id, Minggu (17/1).


BCA memang tak mau tergesa-gesa, mengingat sampai November lalu pertumbuhan kreditnya masih tercatat negatif 3,69% (ytd).

Adapun dari catatan OJK, bank swasta memang jadi penopang kontraksi kredit tahun lalu. Secara umum kredit perbankan menurun 2,41% tahun lalu. Namun jika diperinci kategorinya, bank pelat merah misalnya masih mencatat pertumbuhan positif 0,63%, bank daerah 5,22%, dan bank syariah 9,50%.

Baca Juga: Pemerintah tempatkan dana Rp 66,99 triliun di perbankan untuk kredit UMKM

Hal senada juga disampaikan Presiden Direktur PT Bank Panin Tbk (PNBN) Herwidayatmo yang tak pasang target kredit  tinggi tahun ini. Maklum sampai November lalu, kredit Bank Panin menurun dalam sebesar 14,10% (ytd).

"Dari RBB, kami targetkan kredit bisa tumbuh 3-4%. Dengan LDR di kisaran 83% masih akan mencukupi rencana ekspansi kami," ungkapnya kepada Kontan.co.id.

Hal berbeda disampaikan oleh Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Haru Koesmahargyo yang menyatakan pihaknya cukup optimistis tahun ini bisa meraih target pertumbuhan yang dicanangkan OJK.

"Sampai November lalu, kredit kami sudah tumbuh 3,4% dengan LDR kisaran 84%, dan ditaksir masih lebih kecil lagi akhir tahun lalu. Ini sangat mencukupi untuk memenuhi target pertumbuhan kredit kami di kisaran 6-7% tahun ini," kata Haru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto