Target kredit Clipan Finance naik 20%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Clipan Finance Indonesia Tbk mengincar pertumbuhan bisnis sampai 20% di tahun ini. Ekspansi di tahun lalu diharapkan bisa berdampak dan mendongkrak kinerja multifinance ini.

Direktur Clipan Finance Engelbert Rorong menjelaskan, hingga akhir Desember 2017, pihaknya telah menyalurkan pembiayaan Rp 8,4 triliun. Angka ini melampaui target awal yang sebesar Rp 7,5 triliun sampai Rp 8 triliun. "Untuk 2018, angka pastinya belum dapat kami sampaikan. Namun kami optimistis meningkat lebih kurang 15%–20% dari tahun 2017," ujar Engelbert, Kamis (4/1).

Dengan asumsi pertumbuhan sebesar itu, Clipan Finance membidik pembiayaan sekitar Rp 9,66 triliun sampai Rp 10,08 triliun di tahun 2018. "Tahun ini, penopang bisnis masih sama, yakni dari pembiayaan mobil bekas dan baru," kata dia.


Clipan Finance optimistis prospek pembiayaan mobil bekas masih positif. Demikian pula potensi mobil baru di tahun ini. Kondisi perekonomian yang diprediksi kian membaik diharapkan bisa membawa katalis positif bagi kinerja Clipan Finance.

Emiten berkode CFIN ini menyebut, pembiayaan mobil bekas berkontribusi 53% dari total pembiayaan atau setara dengan Rp 4,46 triliun di tahun lalu. Penyumbang pembiayaan lainnya berasal dari pembiayaan mobil baru dengan porsi 34% atau setara dengan Rp 2,85 triliun. Sementara, pembiayaan modal kerja dan multiguna memegang porsi kurang lebih 10%, dan sisanya pembiayaan lain

Sepanjang tahun lalu, Clipan Finance telah banyak membuka cabang baru. Manajemen Clipan Finance berharap cabang baru tersebut bisa berkontribusi penuh pada kinerja di 2018. Engelbert pun yakin, optimalisasi cabang lama juga ikut mendongkrak kinerja perusahaan ini.

Kini total jumlah jaringan Clipan Finance terdiri atas 45 kantor cabang, 32 kantor pemasaran dan 12 unit pemasaran terpadu (selling point).

Kata Engelbert, Clipan belum akan jor-joran menyalurkan pembiayaan sektor produktif. Pihaknya lebih memilih untuk berhati-hati dalam menyalurkan kredit.

"Meskipun kami telah mempersiapkan infrastruktur termasuk sumber daya manusia di bidang ini, kami tetap akan membiayai sektor produktif secara hati-hati," ujar dia. Dus, porsi pembiayaan produktif targetnya tetap 10%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini